Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Kisah Pilu Gadis Tuna Wicara Menderita Gangguan Jiwa Tinggal Bersama Ibunya yang Tuna Netra - Beritasatu

 Kisah Pilu Gadis Tuna Wicara Menderita Gangguan Jiwa Tinggal Bersama Ibunya yang Tuna Netra

BeritaSatu.com

Ciamis, Beritasatu.com - Seorang gadis penyandang tuna wicara di Ciamis, Jawa Barat menderita gangguan kejiwaan, sehingga terpaksa harus dikurung di dalam kamar, lantaran sering mengamuk serta menyerang keluarganya sendiri. Gadis malang tersebut kini hanya tinggal berdua dengan ibunya yang sudah lansia dan juga penyandang tuna netra.

ADVERTISEMENT

Seorang gadis bernama Nur Hasanah, penyandang tuna wicara serta mengalami gangguan kejiwaan berat, tinggal berdua bersama ibunya bernama Diah yang juga menderita tuna netra di sebuah rumah sederhana di Desa Buniseuri, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis.

Nasib ibu dan anak penyandang disabilitas ini sungguh memilukan. Keduanya harus menjalani ujian hidup yang cukup berat, baik secara fisik maupun ekonomi.

Untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-harinya, mereka hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah serta belas kasihan dari para tetangganya.

Nur Hasanah merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. Menurut pihak keluarga, Nur Hasanah mengalami gangguan kejiwaan saat menginjak usia remaja.

Di usianya yang masih muda, gadis cantik tersebut depresi akibat tidak dapat berbicara sehingga kesulitan untuk bersosialisasi dengan lingkungan teman seusianya.

Kakak kandung Nur Hasanah, Maman mengatakan, Nur Hasanah sering mengamuk bahkan menyerang keluarganya sendiri.
"Kurang lebih dua tahunan dia (Nur Hasanah) dikurung di dalam kamar. Kalau tidak dikurung ya begitu, suka merusak perabot rumah," kata Maman, Minggu (21/1/2024).

Pihak keluarga mengaku sudah pasrah dengan kondisi Nur Hasanah karena tidak memiliki biaya mengobati kejiwaannya.

"Sebelumnya suka ke puskesmas, tetapi tetap seperti itu. Kalau sekarang paling berobat tradisional secara mandiri," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Buniseuri, Rusmana menjelaskan, kondisi keluarga Diah dan Nur Hasanah ini sudah menjadi perhatian pemerintah desa. Bersama Puskesmas Cipaku, pengobatan sudah pernah dilakukan hingga ke luar daerah, dan untuk kehidupan ekonomi keluarganya sudah dibantu melalui program bantuan pangan dan rumah tinggal layak huni (rutilahu).

"Iya memang ada di antara warga kami yang nengalami disabilitas dan gangguan jiwa, salah satunya keluarga Nur Hasanah. Sebagai bentuk perhatian mereka sudah terdaftar sebagai penerima bantuan dari pemerintah mulai pengobatan dan bantuan rutilahu lainnya, alhamdulillah penanganannya pun berjalan terus," kata Rusmana.

Berdasarkan data dari Desa Buniseuri, ada sebanyak 10 warganya yang menderita gangguan jiwa berat dan tiga di antaranya terpaksa dikurung. Sementara berdasarkan data Puskesmas Cipaku ada 102 warga dari delapan desa yang mengalami gangguan jiwa seperti yang dialami Nur Hasanah.

Pihak keluarga hanya bisa berharap, Nur Hasanah bisa menerima pengobatan rutin dan bantuan tenaga untuk membantu aktifitasnya di rumah, di tengah keterbatasan yang dialami nenek Diah yang tinggal berdua bersama anak bungsunya.

Gadis Gangguan Jiwa

Gadis Tuna Wicara Alami Gangguan Jiwa

Gadis Gangguan Jiwa di Ciamis

Gadis Gangguan Jiwa Dikurung

Gadis Tuna Wicara dan Ibu Tuna Netra

Simak berita dan artikel lainnya di Google News

Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp

Posting Komentar

0 Komentar