Media Asing Sebut Khofifah Penentu Pilpres 2024, Begini Kata Pengamat Unair - detik

 

Media Asing Sebut Khofifah Penentu Pilpres 2024, Begini Kata Pengamat Unair

By Faiq Azmi
detik.com
January 18, 2024
Khofifah Indar Parawansa.
Khofifah Indar Parawansa.
Surabaya -

Kantor berita asal Amerika Serikat, Bloomberg menyebut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebagai sosok penentu kemenangan capres-cawapres dalam Pilpres 2024.

Bloomberg dalam artikel berita berjudul 'One Woman Holds Sway In Indonesia's All-Men Presidential Race' menulis, Khofifah akan memberi pengaruh signifikan dalam perolehan suara pasangan capres-cawapres yang didukung olehnya.

"Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur, provinsi terbesar kedua di Indonesia, menjadi sosok yang berperan penting dalam kemenangan seorang presiden. Sama seperti saat kemenangan Presiden Joko Widodo, di mana Jawa Timur, rumah bagi 31 juta pemilih dan merupakan daerah pemilihan tradisional, memberikan suara untuk Jokowi dalam dua pemilihan terakhir," tulis Bloomberg.

Dikatakan, dukungan yang dideklarasikan Khofifah kepada Prabowo sangat lah penting dalam mencapai target pemilu satu putaran. Terlebih, di tengah derasnya isu koalisi yang akan dibentuk Anies Baswedan bersama Ganjar Pranowo guna mencegah terjadinya pemilu satu putaran.

Prabowo yang memperoleh suara sebesar 46,7% dalam sebuah survei pada tanggal 23-24 Desember oleh Indikator Politik Indonesia, ditulis Bloomberg, harus mendapatkan setidaknya 50% suara nasional untuk meneruskan kepemimpinan Jokowi. Jika tidak, maka dua kandidat teratas akan bertarung dalam pemilihan ulang.

Bloomberg mengatakan, sebagai salah satu pemimpin senior di Nahdlatul Ulama, Khofifah memiliki pengaruh yang sangat luas, tidak hanya di Jawa Timur. Khofifah ditulis merupakan pemimpin organisasi sayap NU dengan jumlah 30 juta anggota yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia dan sejumlah negara luar.

Dukungan Khofifah untuk Jokowi dianggap sebagai salah satu alasan kemenangannya yang mudah di Jawa Timur untuk masa jabatan kedua di tahun 2019.

Bloomberg mengutip pernyataan dosen President University Jakarta Ella S. Prihatini yang mengatakan bahwa dukungan Khofifah kepada pasangan Prabowo-Gibran dapat memberi keyakinan kepada pemilih perempuan untuk ikut mendukung pasangan tersebut.

"Khofifah tentu saja memiliki kekuatan uniknya dalam menggalang dukungan publik selama pemilu. Pengalamannya yang panjang dan luas di dunia politik menempatkannya di antara para politisi papan atas yang memiliki pemilih tradisional di Jawa Timur," seperti dikutip dari Bloomberg.

Dalam artikel tersebut, turut diulas rekam jejak Khofifah yang telah duduk menjadi anggota legislatif sejak tahun 1992 pada usia 27 tahun. Khofifah ditulis pernah menjadi wakil ketua parlemen dan juga menduduki jabatan-jabatan di kabinet.

Khofifah mengundurkan diri dari kabinet Jokowi sebagai Menteri Sosial pada tahun 2018 untuk mencalonkan diri sebagai gubernur Jawa Timur dan menang setelah dua kali gagal. Khofifah menjadi gubernur perempuan pertama Provinsi Jawa Timur dan berhasil mengukir berbagai prestasi selama memimpin Jawa Timur.

Khofifah, tulis Bloomberg, berhasil melakukan reformasi birokrasi dengan memangkas berbagai aturan birokrasi yang dinilai menghambat pembangunan, membuat berbagai kebijakan strategis selama pandemi COVID-19, dan gemar melakukan blusukan ke berbagai daerah di Jawa Timur.

Pengamat Politik Universitas Airlangga (UNAIR) Fahrul Muzaqqi menyebut, analisa Bloomberg sangat tepat dan tidak berlebihan.

"Saya rasa analisa Bloomberg tidak berlebihan mengingat Bu Khofifah merupakan tokoh perempuan dengan magnet luar biasa, tidak hanya Jatim melainkan nasional," kata Fahrul saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (18/1/2024).

"Sedari awal, ketika beliau ditarik-tarik untuk mengisi posisi cawapres, baik dari kubu koalisi Gerindra maupun koalisi PDIP, sudah terlihat pengaruh elektoralnya yang besar," tambahnya.

Dosen FISIP Unair ini menyebut, peran Khofifah sebagai representasi perempuan diprediksi akan memberi elektoral signifikan kepada paslon yang didukung dalam hal ini Prabowo-Gibran. Apalagi, ketiga calon di surat suara tidak ada figur perempuan.

"Tiga kandidat yang running semuanya laki-laki, ditambah pada akhirnya para cawapresnya pun laki-laki. Di sini daya dobrak Bu Khofifah sebagai sosok perempuan dengan organisasi Muslimat yang merupakan organisasi perempuan terbesar di Indonesia menjadi penentu penting dalam Pilpres 2024," ungkapnya.

"Fenomena saat ini mirip dengan Pilpres 2019 ketika koalisi PDIP melalui Pak Jokowi sadar betul untuk meminang Bu Khofifah sebagai eksponen penting timsesnya. Dengan kata lain, perang wacana antara satu putaran atau dua putaran, rasanya akan mengarahkan bandulnya kepada satu putaran pasca merapatnya Bu Khofifah ke kubu Prabowo-Gibran, kita lihat saja," tandasnya.


Simak Video "Khofifah Masuk Bursa Cawapres Prabowo, Zulhas: PAN Ya Erick Thohir"
[Gambas:Video 20detik]

(hil/dte)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya