Senin, 29 Jan 2024 00:15 WIB
Prancis setop dana bantuan kepada Badan Bantuan PBB untuk Palestina (UNRWA) untuk kuartal pertama tahun 2024. (AP/Fatima Shbair)
Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan tidak akan mengirim dana bantuan kepada Badan Bantuan PBB untuk Palestina (UNRWA) untuk kuartal pertama tahun 2024.
Langkah ini Prancis setelah sebanyak 12 staf UNRWA diduga terlibat dalam serangan kelompok Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.
"Prancis belum merencanakan pembayaran baru untuk kuartal pertama tahun 2024 dan akan memutuskan kapan waktunya tiba untuk mengambil tindakan bersama dengan PBB dan donor utama," kata pernyataan Kemenlu Prancis, dikutip AFP, Minggu (28/1).
Prancis menjadi negara ke-10 yang menangguhkan sementara pemberian dana ke UNRWA mengikuti jejak Amerika Serikat, Australia, Kanada, Inggris, Jerman, Italia, Belanda, Swiss, dan Finlandia.
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memohon kepada negara-negara pendonor agar kembali menyumbang dana bagi UNRWA.
"Saya memahami kekhawatiran mereka, saya sendiri ngeri dengan tuduhan ini, [tapi] saya sangat memohon kepada pemerintah yang telah menangguhkan kontribusi mereka untuk setidaknya menjamin kelangsungan operasi UNRWA," kata Antonio Guterres dalam pernyataannya, dikutip Al Jazeera.
Guterres mengatakan dugaan keterlibatan sejumlah staf UNRWA dalam serangan 7 Oktober lalu jelas memiliki konsekuensi.
Namun, kata dia, puluhan ribu orang yang bekerja untuk UNRWA, yang berada di "situasi paling berbahaya bagi pekerja kemanusiaan", tidak boleh ikut dihukum.
Pilihan Redaksi
"Kebutuhan mendesak dari penduduk putus asa yang mereka layani harus dipenuhi," ujar Guterres.
Dalam kesempatan itu, Guterres juga mengonfirmasi bahwa 12 staf UNRWA saat ini sedang diselidiki PBB. Sembilan di antaranya telah dipecat, satu tewas, dan identitas dua lainnya masih "diklarifikasi".
Sebelumnya, Israel menuding beberapa staf UNRWA terlibat dalam serangan kelompok Hamas pada 7 Oktober lalu di sejumlah wilayah Israel selatan. Serangan itu menewaskan nyaris 1.200 orang dari pihak Israel.
Meski begitu, dua negara Eropa yakni Irlandia dan Norwegia menegaskan bakal tetap memberikan bantuan kepada UNRWA dan rakyat Palestina di Gaza.
Sejak agresi Israel diluncurkan awal Oktober lalu, lebih dari 26.200 warga Gaza tewas dan 64.700 lainnya luka-luka. Mayoritas korban merupakan anak-anak dan perempuan.
(pra)
Komentar
Posting Komentar