Agar Terhindar Kembali dari Kebakaran, Panitia Taman Nasional Gunung Bromo Perketat Bukit Sabana, Berikut Penjelasannya
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fstatic.promediateknologi.id%2Fcrop%2F0x0%3A0x0%2F0x0%2Fwebp%2Fphoto%2Fp2%2F01%2F2024%2F02%2F01%2FFotoJet-2024-02-01T115128655-3850618131.jpg)
JawaPos.com - Kasus kebakaran sabana Bromo menjadi evaluasi bersama. Pasca terjadinya kebakaran di bukit teletubbies, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru pengelola terus melakukan evaluasi.
Khususnya pada pengunjung yang memiliki tujuan selain berwisata alam.
Dilansir dari Radar Bromo pada Kamis (1/2), Bambang Suriyono Kabid Wilayah I Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mengatakan bahwa pada prinsipnya evaluasi dilakukan secara berkala.
Tidak hanya dilakukan saat terjadi kebakaran saja yang berakibat rusaknya keanekaragaman hayati, perosotan karbon, perusakan ekonomi, biaya pemulihan, pengaktifan ekologis ulang dan sistem hidrologi.
"Evaluasi kami lakukan secara rutin. Tidak hanya saat ada kejadian saja. Ini dilakukan agar pengelolaannya lebih baik," ujarnya kepada Radar Bromo.
Namun pasca terjadinya insiden kebakaran tersebut pihaknya telah mengevaluasi sistem yang belum sempurna.
Khususnya dalam hal pengawasan dan penjagaan akan lebih diperketat. Terlebih lagi bagi pengunjung yang memang melakukan aktivitas selain berwisata alam.
Saat masuk pemeriksaan akan dilakukan sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku. Pihaknya pun berharap pengunjung yang datang untuk kegiatan selain wisata. Dapat menjelaskan maksud dan tujuan kedatangannya.
Sehingga pengelola dapat mengarahkan pada sistem perizinan yang sesuai administrasi kunjungan.
Sebelumnya kebakaran yang terjadi membakar wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru seluas 1.241,79 hektare.
Kebakaran yang terjadi mengakibatkan kerugian negara mencapai miliaran rupiah. Besarnya total kerugian tersebut lantaran terdapat beberapa aspek yang harus dikalkulasi.
"Pengunjung yang mempunyai aktivitas khusus agar memberitahu sehingga kami arahkan perijinan administrasinya. Supaya tidak terjadi kesalahpahaman," tutupnya.
0 Komentar