Ad Code

Responsive Advertisement

Ajak Bersatu Setelah Pilpres, Rektor: Jangan Sebar Provokasi dan Fitnah - Beritasatu

 

Ajak Bersatu Setelah Pilpres, Rektor: Jangan Sebar Provokasi dan Fitnah

Minggu, 18 Februari 2024 | 23:37 WIB
YP
BW
Peserta Pilpres 2024.
Peserta Pilpres 2024. (Antara/Andri Saputra)

Jakarta, Beritasatu.com - Para rektor di Indonesia mengimbau semua pihak kembali bersatu setelah Pilpres 2024. Mereka menilai rakyat sudah menggunakan hak pilihnya secara demokratis. Semua pasangan capres-cawapres serta peserta Pemilu 2024 perlu bijaksana menunggu hasil penghitungan dan rekapitulasi perolehan suara secara berjenjang oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

ADVERTISEMENT

Para rektor juga mengimbau agar tidak menyebarkan provokasi, fitnah, dan hoax selama tahapan penghitungan dan rekapitulasi perolehan suara.

Pesan perdamaian itu disampaikan secara terpisah oleh Rektor Unair Mohammad Nasih, Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Jamaluddin, dan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang Nyanyu Khodijah.  

BACA JUGA
ADVERTISEMENT

Menurut Nasih, pesta demokrasi lima tahunan ini adalah kemenangan rakyat Indonesia, bukan kemenangan paslon atau partai. Nasih pun turut mengungkapkan selamat kepada seluruh rakyat Indonesia apa pun pilihannya di Pemilu 2024.

"Pemenang pemilu hari ini bukan paslon juga bukan partai-partai, tetapi pemenangnya adalah seluruh rakyat Indonesia. Karenanya kami sampaikan selamat kepada seluruh rakyat Indonesia. Apa pun pilihannya," ujar Nasih dalam keterangan tertulis, Minggu (18/2/2024).

Nasih mengajak semua pihak untuk bisa menjaga harmoni dan kedamaian dalam menyikapi hasil Pilpres 2024. Selain itu, Nasih berharap, pemenang Pilpres perlu rendah hati dan tidak perlu lagi mengeluarkan statement yang menyudutkan pasangan capres-cawapres lain.

BACA JUGA

"Ketenangan dan kedamaian di tengah masyarakat sangat ditentukan oleh sikap dan kedewasaan para elite, timses atau yang merasa menjadi timses dan pendukung fanatik paslon maupun caleg. Bagi yang belum unggul tetap cool dan calm," tutur Nasih.

"Kalau terasa ada yang dirugikan atau dicurangi, gunakan jalur dan mekanisme yang sudah disepakati dengan bukti yang memadai. Jangan memprovokasi, memfitnah, menyebar berita bohong alias hoaks dan sebangsanya. Begitu pun untuk yang unggul, mohon jangan jemawa dan memprovokasi," kata Nasih.

Senada dengan Nasih, Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Jamaluddin mengaku bersyukur Pemilu 2024 diselenggarakan secara aman, damai dan lancar. Jamaluddin pun mengajak semua pihak kembali fokus untuk membangun bangsa.

BACA JUGA

"Kita bersyukur bahwa prosesnya (Pemilu 2024) sudah selesai, kita saatnya membangun kembali fokus ke tempat kerja masing-masing, membangun bangsa, membangun perekonomian, membangun masyarakat," kata Jamaluddin.

Menurut Jamaluddin, saat ini diperlukan kedewasaan sikap dan lapang dada baik bagi masyarakat maupun elite politik untuk menerima hasil Pilpres 2024.

Dia menilai masyarakat dan elite politik tidak perlu lagi melanjutkan hal-hal yang negatif karena itu akan merugikan bangsa Indonesia.

Posting Komentar

0 Komentar