Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

Bawaslu Jelaskan Duduk Perkara Pembakaran Kotak Suara Pemilu di Paniai - detik

 

Bawaslu Jelaskan Duduk Perkara Pembakaran Kotak Suara Pemilu di Paniai

Tiara Aliya Azzahra

Jakarta -

Bawaslu RI turun tangan menelusuri aksi pembakaran kotak suara pemilu di Paniai, Papua Tengah. Bawaslu mengatakan aksi pembakaran bermula dengan adanya kesalahpahaman.

"Informasi sementara sih adanya informasi, dalam tanda petik, menyesatkan sehingga kemudian terjadi kesalahpahaman akhirnya terjadi proses pembakaran tapi ini baru informasi awal yang masuk ke Bawaslu karena itulah kita melakukan penelusuran ya," kata Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty saat ditemui di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Selasa (13/2/2024).

Lolly mengatakan saat ini Bawaslu RI telah memerintahkan tim Bawaslu provinsi mengecek kejadian tersebut. Meski begitu, Lolly tak menampik komunikasinya dengan Bawaslu Provinsi sempat terkendala.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sudah memerintahkan Bawaslu Provinsi untuk turun langsung karena memang ada kendala sinyal sehingga komunikasi agak terkendala maka kami sudah memerintahkan Bawaslu Provinsi untuk turun langsung," ujarnya.

Lolly pun menyebut ada potensi pemungutan suara di Painai melalui Pemilu susulan. Karena itu, saat ini proses pendataan masih bergulir.

"Misalnya terjadi potensi pemilu susulan, kita lihat. Nanti makanya pendataan sedang dilakukan seberapa banyak sebenarnya. Nah pendataan itulah yang nanti menentukan itu apa. Kayak misalnya Demak itu kan sudah diputuskan pemilunya itu susulan. Waktunya belum ditentukan karena situasi masih belum kondusif tapi undang-undang menyatakan 10 hari. Nanti kita lihat situasi di lapangannya," terangnya.

"Kita lihat apakah ini masuk kejadian luar bisa atau tidak makanya informasi akurat dari lapangan itu yang sampai saat ini dibutuhkan supaya kita tidak salah ambil tindakan, tapi ini harus menjadi perhatian kita semua. jangan sampai ada informasi yang tidak benar itu kemudian membuat reaksi tidak terkendali, sehingga yang dirugikan itu banyak pihak," sambungnya

Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyayangkan adanya pembakaran kotak suara pemilu di Paniai, Papua Tengah. Pembakaran itu viral di media sosial.

"Tentunya h-1 saya sangat sayangkan kemarin masih ada kejadian pembakaran fasilitas pemerintah dan logistik pemilu di Paniai," kata Irjen Mathius dilansir detikSulsel, Selasa (13/2).

Aksi membakar kotak suara pemilu itu terjadi di kantor Distrik Baya Biru, Paniai, Minggu (11/2) sekira pukul 15.10 WIT. Sekelompok warga kesal lantaran TPS di daerah tersebut akan dipindah ke distrik lain.

"Kami sangat prihatin dengan adanya kejadian itu, saya berharap tidak terulang terus," ucapnya.

Terkait aksi ini, Mathius memerintahkan untuk menambah personel pengamanan di dua kabupaten. Dua kabupaten tersebut adalah Kabupaten Paniai dan Kabupaten Deiyai.

"Kami Polda Papua sudah perintahkan untuk perkuatan segera mengirim perkuatan ke Paniai dan Deiyai supaya tidak berulang," tegasnya.

(taa/azh)

Posting Komentar

0 Komentar