Beras Premium Makin Mahal, Pemerintah Belum Ada Rencana Relaksasi HET Beras - Republika

 Beras Premium Makin Mahal, Pemerintah Belum Ada Rencana Relaksasi HET Beras

Fuji Pratiwi

Pemerintah terus mengupayakan peningkatan stok beras dari Bulog ke ritel.

Pengunjung membeli beras kualitas premium di salah satu supermarket di Jakarta, Ahad (18/2/2024).

Republika/Thoudy Badai Pengunjung membeli beras kualitas premium di salah satu supermarket di Jakarta, Ahad (18/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah belum ada rencana untuk merelaksasi Harga Eceran Tertinggi (HET) dalam merespon kenaikan harga beras.

Sponsored

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan, hingga saat ini tidak ada pembicaraan untuk mengubah HET beras. "Belum ada pembicaraan (melonggarkan)," ujar Arief kepada Republika, Kamis (22/2/2024).

Scroll untuk membaca

Permintaan relaksasi HET beras ini beberapa kali disampaikan oleh para pedagang dan peritel di tengah melonjaknya harga beras. Sebab, sebagian ritel modern diketahui tidak menjual beras premium karena harganya melebihi HET. 

Namun demikian, pemerintah terus mengupayakan peningkatan ketersediaan stok beras dari Bulog, terutama SPHP dapat memenuhi permintaan ritel modern. "Retail sedang kita penuhi, beras komersial dan dibantu beras komersial Bulog" ujar dia.

Sebelumnya, permintaan relaksasi HET disampaikan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dalam merespons kenaikan harga beras. Hal ini karena peritel sudah tidak memungkinkan menjual beras dengan HET saat  ini.

Berita Terkait

Pengaruhi Inflasi, Menkeu Waspadai Kenaikan Harga Beras

Finansial - 55 menit yang lalu

Dampingi Jokowi Salurkan Bantuan Pangan, Erick Pastikan Stok Beras Bulog Aman

Pertanian - 3 jam yang lalu

Kualitas Beras SPHP Diklaim Setara Beras Premium, Apa Ciri-Ciri Beras Premium?

Health - 6 jam yang lalu

Banten Province Guarantees Rice Supply Ahead of Ramadan

Islam In Archipelago - 10 jam yang lalu

Rekomendasi

Baca Juga

Komentar