Dugaan Kecurangan Surat Suara di Malaysia: Bawaslu Telusuri, KPU Kirim Tim

Beredar video dugaan kecurangan surat suara di Tempat Pemungutan Surat Suara Luar Negeri (TPSLN) di Malaysia. Menindaklanjuti itu, Bawaslu akan menelusuri kebenarannya, sementara KPU akan mengirimkan tim.
Seperti diketahui, soal dugaan kecurangan surat suara TPSLN di Malaysia disampaikan Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran Habiburokhman. Dia mengatakan dalam video yang beredar kondisi surat suara sudah tercoblos.
"Kami ingin menyampaikan ekspos terkait informasi yang menurut kami cukup meyakinkan, yaitu dugaan kecurangan yang sangat-sangat kasat mata terjadi di luar negeri ya, Malaysia, TPSLN Malaysia," kata Habiburokhman kepada wartawan di Media Center TKN, Jalan Sriwijaya Nomor 16, Jakarta Selatan, Selasa (6/2) lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Habiburokhman menunjukkan salah satu video tentang dugaan kecurangan tersebut. Dia menyebut video itu didapatkan dari salah satu warga.
Berdasarkan video tersebut, terlihat sejumlah orang membuka plastik yang berisikan surat suara. Dalam video tersebut, tampak mereka mencoblos surat suara tersebut di bagian gambar paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud.
"Jadi kami mendapat informasi yang amat dipercaya bahwa soal dugaan adanya aktivitas pencoblosan sejumlah sekitar ribuan surat suara secara ilegal untuk pemilihan luar negeri di Malaysia, informasi tersebut disertai dengan bukti foto dan video yang menunjukkan sejumlah orang melakukan pencoblosan surat suara legislatif untuk partai dan caleg tertentu," katanya.
Bawaslu Telusuri
Bawaslu menelusuri dugaan kecurangan surat suara itu. Bawaslu saat ini masih mengecek kebenaran terkait kondisi tersebut.
"Iya sedang dalam penelusuran Panwaslu Kuala Lumpur. Sedang berproses," kata Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty kepada wartawan, Rabu (7/2).
Lolly mengakui pihaknya memang kesulitan mengawasi distribusi surat suara metode pos. Lolly menyebut ketiadaan anggaran pun menjadi kendala tersebut.
"Iya karena kalau pos kan, hubungannya dengan kebijakan negara termaksud. Yang Bawaslu awasi pada proses persiapan pengiriman (memastikan data pemilih pos tepat jumlah, tepat nama dan tepat tujuan sesuai alamat) dan proses kedatangan atau surat suara yang kembali," ujarnya.
"Yang melakukan pun Panwaslu LN, karena kami tidak punya Pengawas LN Pos karena ketiadaan anggaran. Berbeda dengan PPLN yang punya KPPSLN Pos," sambung dia.
Saat ini, kata Lolly, penelusuran kondisi di Malaysia itu masih dalam proses. Dia menyebut Bawaslu juga akan berkoordinasi dengan pihak Kepolisian.
"Saat ini penelusuran dilakukan pada pihak-pihak terkait untuk mengecek kebenaran peristiwa. Penelusuran artinya jajaran Panwaslu yang aktif menjangkau informasi," paparnya.
"Karena potensi pidana pemilu, maka kami juga berkoordinasi dengan Atase Kepolisian KBRI," imbuh dia.
KPU Akan Kirim Tim
KPU juga sudah buka suara terkait viral video dugaan kecurangan surat suara itu. KPU akan mengirimkan tim untuk menelusuri kondisi tersebut.
"Kami akan mengirim tim untuk melakukan pendalaman terhadap semua informasi berkenaan dengan pelaksanaan pemungutan suara di Malaysia baik pemungutan suara pos maupun kotak suara keliling," kata Ketua Divisi Teknis KPU RI Idham Holik kepada wartawan, Rabu (7/2).
Idham menuturkan pihaknya akan segera mengonfirmasi kondisi tersebut. Sebab, Idham mengaku belum dapat memastikan surat suara tersebut asli atau tidak.
"Ya itu lah fungsi dari tim yang akan diturunkan ke PPLN Malaysia. Segera (kami konfirmasi)," ujarnya.
(whn/dhn)
0 Komentar