Harga Beras Melambung, Gibran: Kita Intervensi dengan Operasi Pasar - BeritaSatu

 

Harga Beras Melambung, Gibran: Kita Intervensi dengan Operasi Pasar

Kamis, 22 Februari 2024 | 09:20 WIB
WP
TE
Stok beras di Gudang Bulog Telukan, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Stok beras di Gudang Bulog Telukan, Sukoharjo, Jawa Tengah. (Beritasatu.com/Wijayanti Putri)

Solo, Beritasatu.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan pihaknya telah melakukan langkah intervensi untuk menindaklanjuti harga beras yang terus melambung. Salah satunya dengan melakukan operasi pasar.

ADVERTISEMENT

“Intinya akan kami tindak lanjuti lagi terutama untuk harga sembako yang tinggi, seperti beras. Seperti kami intervensi melalui operasi pasar juga,” ujar Gibran kepada awak media di Balai Kota Solo, Rabu (21/2/2024).

Sementara saat ditanya apakah sudah menemukan akar masalah dari tingginya harga beras dan stok yang mulai langka di sejumlah daerah, putra Presiden Jokowi itu mengatakan akan menindaklanjuti hal tersebut.

“Akan kami tindak lanjuti lagi,” tegas Gibran.

ADVERTISEMENT

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Heru Sunardi mengatakan, pihaknya bersama dengan Perumda Pergudangan dan Aneka Usaha (PAU) Pedaringan melakukan operasi pasar beras di kelurahan-kelurahan untuk mencegah panic buying pada masyarakat.

BACA JUGA

“Jadi operasi beras itu dalam rangka mengintervensi harga beras yang melambung tinggi untuk premium, serta agar tidak terjadi kepanikan di masyarakat. Ini kita lakukan sebagai langkah intervensi agar harga beras tidak terus naik,” kata Heru.

Untuk intervensi pasar, lanjutnya, Pemkot Solo juga bekerja sama dengan Perum Bulog yang menggelontor beras langsung ke pasar-pasar tradisional yang ada di wilayah tersebut.

“Semua sudah terjadwal. Untuk kami dengan Pedaringan kita drop beras di kelurahan-kelurahan, sedangkan Bulog di pasar-pasar tradisional. Ini sudah jalan ya,” tutur Heru.

Heru juga membantah adanya kelangkaan beras di Kota Solo. Karena stok beras masih tersedia, hanya saja diakuinya tidak melimpah lantaran panen raya yang mundur.

BACA JUGA

“Tidak terjadi kelangkaan, ini masalah panen mundur dan stok beras premium dari pemerintah tidak melimpah. Jadi harga ikut naik,” ujar Heru.

Sementara itu, Pemimpin Cabang Bulog Surakarta Andy Nugroho mengatakan pihaknya selama ini sudah menggelontorkan beras dari program Stabilisasi Harga dan Pasokan Pangan (SPHP) yang dimiliki ke pedagang di pasar tradisional.

“Sekarang akan kami tambah satu program lagi, yaitu Grebeg Pasar. Kami akan membawa armada yang membawa beras dan komoditi lainnya untuk dijual langsung ke konsumen di pasar-pasar tradisional yang sudah direkomendasikan oleh Disdag Kota Solo,” ucap Andy.

Baca Juga

Komentar