Israel Setuju Lanjutkan Pembicaraan soal Gencatan Senjata Gaza di Qatar - Liputan 6

 

Israel Setuju Lanjutkan Pembicaraan soal Gencatan Senjata Gaza di Qatar

oleh Tim Global diperbarui 26 Feb 2024, 08:03 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2024, 08:03 WIB
Bendera Israel. (AFP Photo/Thomas Coex)
Bendera Israel berkibar di dekat Gerbang Jaffa di Kota Tua Yerusalem (20/3). Gerbang Jaffa adalah sebuah portal yang dibuat dari batu yang berada dalam deret tembok bersejarah Kota Lama Yerusalem. (AFP Photo/Thomas Coex)

Liputan6.com, Tel Aviv - Kabinet perang Israel, Sabtu (24/2), setuju untuk mengirim juru runding ke Qatar guna melanjutkan pembicaraan mengenai gencatan senjata dan pemulangan sekitar 130 sandera yang ditahan di Gaza. Hal itu diungkapkan oleh para pejabat dan media lokal.

Delegasi Israel kembali pada Sabtu dari perundingan perdamaian di Paris, Prancis. Dalam perundingan yang berlangsung pada Jumat (23/2), para mediator Israel bertemu dengan mediator dari Qatar, Mesir dan Amerika Serikat (AS), yang telah membantu menyusun gencatan senjata pada November. Saat itu, sejumlah tawanan Hamas dibebaskan dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina.

Penasihat keamanan nasional Israel, Tzachi Hanegbi, mengatakan kabinet perang bertemu pada Sabtu untuk mendengarkan perkembangan terkini mengenai perundingan tersebut, dikutip dari VOA Indonesia, Senin (26/2/2024).

“Mungkin ada ruang untuk mencapai kesepakatan,” kata Hanegbi kepada televisi N12 News dalam sebuah wawancara, tanpa menjelaskan lebih lanjut, seperti yang dikutip oleh kantor berita AFP.

Israel menginginkan pembebasan semua sandera yang ditahan dalam serangan pada 7 Oktober, dimulai dari para wanita. Namun Hanegbi menambahkan: "Perjanjian seperti itu tidak berarti akhir perang."

Dia juga mengindikasikan bahwa Israel tidak akan menerima kesepakatan apa pun antara Amerika Serikat dan Arab Saudi untuk negara Palestina.

Laporan media mengindikasikan perwakilan Palestina yang telah melihat rencana tersebut telah menolaknya. Beberapa bagian dari rencana tersebut juga bertentangan dengan apa yang Washington bayangkan untuk kawasan ini, yaitu solusi dua negara yang melibatkan negara Palestina merdeka.

Aksi Protes Anti-Pemerintah

Perang Israel vs Hamas
Pendukung Palestina memanjat gedung Balai Kota Dewan Sheffield di Inggris untuk menurunkan bendera Israel dan menggantinya dengan bendera Palestina di tengah perang Hamas dan Israel. (dok. tangkapan layar video X @sheffieldtrib/https://twitter.com/sheffieldtrib/status/1711816561424568679)

Sementara itu, ribuan orang mengikuti acara doa bersama untuk para sandera pada Sabtu (24/2) di Tel Aviv, tidak jauh dari lokasi protes anti-pemerintah di mana polisi melaporkan lima penangkapan karena perilaku tidak tertib.

Hamas sebelumnya mengatakan bahwa mereka akan membebaskan 130 sandera yang tersisa jika Israel membebaskan ribuan warga Palestina yang dipenjara dan membatalkan serangan ke Gaza. Menurut para pejabat medis di daerah kantong tersebut, serangan Israel telah menewaskan hampir 30.000 orang.

Militer Israel mengatakan pada Sabtu bahwa kematian seorang mayor infanteri dalam pertempuran menambah jumlah korban militer dalam pertempuran di Gaza menjadi 239. Israel mengatakan mereka telah membunuh sekitar 12.000 kombatan Hamas, yang secara efektif mengurangi separuh garnisun faksi tersebut di Gaza.

Hamas mengatakan angka-angka tersebut berlebihan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa rapat kabinet perang pada Sabtu akan membahas “langkah selanjutnya dalam perundingan."

Kirim Pasukan ke Rafah

Duka dan kehancuran pada minggu kedua perang Israel-Hamas
Dan kesedihan terus merebak di seluruh Israel, ketika para ibu menguburkan anak-anak mereka, bendera dan bunga berjejer di lebih banyak kuburan. (AP Photo/Francisco Seco)

Netanyahu juga menegaskan kembali niatnya untuk mengirim pasukan ke Rafah di Gaza selatan, meskipun ada kekhawatiran luas tentang dampak serangan Israel terhadap ratusan ribu warga sipil Palestina yang melarikan diri ke sana untuk menghindari pengeboman.

Amerika Serikat telah mendesak sekutunya untuk tidak menyerang Rafah, dan memperingatkan bahwa serangan semacam itu akan menimbulkan banyak korban sipil.

Setidaknya enam serangan udara menargetkan kota itu pada Sabtu (24/2) malam menurut seorang reporter AFP di Rafah.

Pasukan Israel telah melancarkan lebih dari 70 serangan sejak Jumat (23/2) ke sejumlah lokasi di Gaza, termasuk Deir al-Balah, Khan Younis dan Rafah. Kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza mengatakan pada Sabtu setidaknya 92 orang tewas dalam serangan dalam 24 jam terakhir. Sekitar 69.737 orang terluka sejak konflik dimulai pada 7 Oktober, menurut sebuah pernyataan.

Infografis Keprihatinan Serangan Militer Israel di Gaza Selatan
Infografis Keprihatinan Serangan Militer Israel di Gaza Selatan (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya