Keluarga Korban Bully Binus School Minta Perlindungan, LPSK Janji Tindaklanjuti
Wakil Ketua LPSK, Maneger Nasution. (Foto: Antara).
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), membenarkan kabar soal adanya pengajuan permohonan perlindungan yang dilayangkan oleh pihak keluarga korban bullying siswa Binus School.
Wakil Ketua LPSK, Maneger Nasution mengatakan pengajuan sudah dilakukan pada Jumat (23/2/2024) kemarin. "Betul, pihak keluarga telah mengajukan permohonan perlindungan ke LPSK," ujarnya ketika dikonfirmasi, Minggu (25/2/2024).
Maneger mengatakan proses permohonan itu sedang di proses. Dirinya menegaskan LPSK akan memproses seusuai prosedur yang berlaku. "LPSK akan memproses permohonan tersebut sesuai prosedur yang berlaku," katanya.
Diketahui, Polisi telah menaikan kasus bullying di SMA Binus ke tingkat penyidikan. "Sudah naik ke tahap penyidikan," ujar Kasat Reskrim Polres Tenggerang Selatan, AKP Alvino Cahyadi dihubungi wartawan, Jakarta, Rabu (21/2/2024).
Humas Polres Tangsel AKP Wendi menambahkan, pihaknya usdah memeriksa 11 orang terkait kasus ini. Namun, tutur Wendi, Belasan orang yang telah diperiksa masih berstatus sebagai saksi. "Untuk saat ini semuanya masih status saksi," tuturnya.
Kasus bermula dari beredarnya informasi di media sosial. Hal tersebut beredar kabar melalui akun X milik @BosPurwa. "Gue dapat info, ada perundungan di SMA Binus Intl BSD, seorang anak dipukulin sama belasan seniornya hingga masuk rumah sakit," demikian ditulis dari akun X @BosPurwa, Jakarta, Senin (19/2/2024).
Baca Juga:
Disebutkan, peristiwa perundungan terjadi pada tanggal 2 Februari, sejumlah siswa kelas 11 dan 10 menjadi saksi mata. Lebih dari 40 orang terlibat dalam kejadian ini, beberapa mendapatkan skorsing dan drop out. Bahkan, dua perempuan yang melihat kejadian tersebut hanya tertawa dan mengganggap lucu.
Belakangan terungkap salah satu pelaku perundungan adalah anak dari artis Vincent Rompies. Ia juga telah menjalani delapan jam pemeriksaan oleh Polres Tangerang Selatan.
"Saya sangat berempati atas peristiwa yang terjadi dan berharap kejadian serupa tidak terulang lagi, baik di lingkungan sekolah maupun di tempat lain," ujar Vincent usai pemeriksaan pada Kamis (22/2/2024).
Baca Juga:
Komentar
Posting Komentar