Ketua MUI Serukan Rekonsiliasi, Pihak yang Kalah Diminta Legawa
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh. (Foto: Antara).
Pemungutan suara Pilpres 2024 usai digelar. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Niam bersyukur Pemilu 2024 berjalan lancar dan tertib. Ia berharap proses lanjutannya hingga penetapan hasil resmi KPU dapat berjalan lancar, tertib, damai, dan bermartabat. Tak lupa ia juga mengingatkan pentingnya segera rekonsiliasi.
Niam mengimbau seluruh pihak untuk legawa menerima hasil Pemilu. Menurut dia, menang dan kalah merupakan hal yang wajar dalam kontestasi."Saat ini proses penghitungan. Seluruh pihak harus legawa menerima hasilnya. Menang kalah adalah realitas dalam kontestasi. Perlu penyikapan yang positif untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama. Yang menang tidak jumawa dan menyikapinya dengan syukur serta bismillah untuk memulai khidmah," ujar Niam dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (15/2/2024).
Niam mengatakan saat ini merupakan momentum tepat untuk melakukan rekonsiliasi nasional. Dia menekankan mengenai pentingnya ikatan persatuan bangsa Indonesia. "Saatnya rekonsiliasi nasional dan mewujudkan harmoni, menguatkan ikatan persatuan nasional kita, membangun Indonesia menuju baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur," tutur dia.
Berdasarkan data berbagai lembaga survei resmi KPU, pasangan capres dan cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dalam quick count lebih dari 50 persen. Di penghitungan LSI Denny JA, Prabowo memperoleh 58,91 persen, Indikator politik melaporkan pasangan ini meraih 57,96 persen suara dan menurut Charta Politika, Prabowo-Gibran meraih 57,73 persen. sementara Litbang Kompas mencatat raihan suara mencapai 58,79 persen.
Namun Prabowo-Gibran jangan senang dulu, sebab status mereka masih sebagai presiden dan wakil presiden versi quick count. Sebagaimana diutarakan anggota KPU RI Idham Holik, yang mengingatkan semua pihak bahwa quick count yang digelar berbagai pihak saat ini memang menggunakan metode ilmiah namun ia mengingatkan UU Pemilu 7/2017 memerintahkan semua pihak untuk menunggu hasil rekapitulasi.
Sementara itu, dua kubu lawan yakini paslon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) serta paslon nomor urut 2, Ganjar Pranowo-Mahfud Md mulai menyuarakan kecurangan, bentuk tidak terima dengan hasil hitung cepat.
Cak Imin, sapaan Muhaimin, menegaskan pihaknya masih menunggu laporan dari Tim Hukum Nasional (THN) AMIN untuk mengungkapkan berbagai kecurangan di Pillres 2024. "Tetap serius, semangat dan terus jaga suara AMIN dan partai-partai kita. Insya Allah hasil akhirnya kita yang akan menjadi pemenang Pemilu tahun 2024," katanya.
Senada, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan telah terjadi kecurangan pemilu dari hulu ke hilir. Oleh sebab itu, PDIP bersama relawan dan partai politik pendukung pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo - Mahfud MD akan mengumpulkan fakta-fakta lapangan. "Kami akan mengusulkan kepada TPN Ganjar-Mahfud agar dibentuk suatu tim khusus," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024) malam.
Komentar
Posting Komentar