KPU Sebut NIK Janggal di Cek DPT Online Salah Input, Bukan Data Ganda

Jakarta, CNN Indonesia --
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyebut Nomor Induk Kependudukan (NIK) terdaftar dobel di laman cekdptonline.kpu.go.id terjadi karena salah input.
Komisioner KPU RI Betty Epsilon Idroos menyebut NIK dobel itu yang terdiri dari angka kembar itu bukan terdaftar atas nama pemilih fiktif.
"Ada satu TPS yang memuat angka jamak atau angka kembar, dan semuanya langsung kami tindaklanjuti untuk ngecek ke Kutai Kertanegara di TPS itu. Dan ketika kita koordinasikan, saya langsung ngecek ke Kalimantan Timur apa yang terjadi, ternyata mereka menginput salah dan sudah diperbaiki," ujar Betty saat ditemui di kantornya, Rabu (14/2) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi semuanya dapat ditangani dengan baik, untuk NIK-NIK yang jamak ditemukan oleh masyarakat," sambung Betty.
Ia menegaskan bahwa pemilih yang NIK-nya tampak dobel di laman itu benar-benar ada. Selain itu, Nomor Kartu Keluarga (NKK)-nya pun ada. Jadi, tidak ada data ganda terkait NIK dobel tersebut.
"Tidak ada (data ganda). Kalau itu saya sudah klarifikasi dan sudah dapat dipastikan orangnya ada," kata Betty.
Sebelumnya, dugaan NIK janggal itu viral di media sosial X. Sebuah gambar tangkapan layar berisi beberapa angka asal yang diurutkan sebagai NIK, seperti 2222***** dan 5555***** tercatat sebagai pemilih di Loa Janan Ulu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Ada pula angka 123456***** terdaftar sebagai pemilih di KBRI Brussels, Belgia.
Selain di Indonesia, kejadian NIK angka dobel ini juga ditemukan di KJRI Frankfurt. Betty menjelaskan identitas data pemilih di luar negeri itu ditunjukkan oleh nomor paspor ataupun NIK.
Apabila tidak memiliki salah satunya, jelas Betty, maka nomor lainnya mestinya dikosongkan saat pengisian data.
"Jadi luar negeri itu nomer yang harusnya ada nomor paspor. Jadi nomor paspor yang menunjukkan identitas pemilih kita yang ada di sana dan atau Nomor NIK ya. Nah, Frankurt juga sudah saya koordinasikan, sudah diperbaiki. Kalau memang tidak ada nomer NIK warga negara kita, cukup diisi dengan nomor paspor saja," jelas Betty.
Ia mengatakan cekdptonline.kpu.go.id merupakan bentuk transparansi agar masyarakat bisa memeriksa data dirinya di hari H pemungutan suara.
Betty mengakui ada pelambatan di pagi hari tadi. Namun, dia tetap bersyukur bahwa cekdptonline.kpu.go.id dapat menjadi kanal yang sangat berguna bagi masyarakat untuk memeriksa data dirinya.
(pop/pta)
0 Komentar