Krisis Gaza Berdampak Negatif Jangka Panjang bagi Seluruh Timur Tengah
Serangan membabi buta dari Israel telah meluluhlantakkan Jalur Gaza, Palestina. (Foto: Reuters)
KAIRO, iNews.id - Krisis yang sedang terjadi di Jalur Gaza tidak hanya berpengaruh langsung, tetapi juga berdampak negatif jangka panjang bagi Mesir dan seluruh Timur Tengah. Hal itu disampaikan Juru Bicara Kepresidenan Mesir Ahmed Fahmy, akhir pekan kemarin.
"Mesir memandang peristiwa di Jalur Gaza sebagai perkembangan yang sangat berbahaya yang dapat menimbulkan konsekuensi jangka panjang selain dampak negatif yang serius dan langsung terhadap keamanan nasional Mesir dan kawasan," kata Fahmy kepada Sputnik pada Minggu (4/1/2024).
Baca Juga
Dia mengungkapkan, Kairo telah melakukan upaya di dua jalur sejak hari pertama eskalasi konflik Israel-Hamas. Jalur pertama adalah di bidang politik, yang tujuan jelasnya adalah mencapai gencatan senjata. "Jalur kedua adalah memberikan bantuan sejak awal krisis kemanusiaan di Jalur Gaza," ujar jubir pemerintah negeri piramida itu.
Fahmy juga mengatakan, Mesir telah memulihkan penyeberangan Rafah di perbatasan negara itu dengan Jalur Gaza, Palestina, pascagempuran Israel. Kairo bahkan mengoperasikannya 24 jam sehari sejak awal krisis di daerah kantong tersebut, dan telah mengirimkan sekitar 80 persen dari total bantuan kemanusiaan di sana.
Baca Juga
“Sejak awal konflik, Mesir telah mengizinkan penyeberangan Rafah dibuka 24 jam sehari dan memulihkannya setelah pemboman Israel untuk mempersiapkannya menerima bantuan yang diberikan oleh dunia, khususnya Mesir. Mesir telah menyediakan antara 75-80 persen dari total bantuan yang sejauh ini sampai ke Jalur Gaza," tuturnya.
Pada 7 Oktober 2023, gerakan Hamas melancarkan serangan roket skala besar terhadap Israel dari Gaza menewaskan 1.200 penduduk zionis. Kelompok pejuang Palestina itu juga menawan sekitar 240 lainnya.
Baca Juga
Israel lalu melancarkan serangan balik, memerintahkan blokade total terhadap Gaza. Pasukan zionis memulai serangan darat ke daerah kantong Palestina itu dengan tujuan untuk melenyapkan pejuang Hamas dan menyelamatkan para tawanan. Sampai sejauh ini, sudah lebih dari 27.000 orang dibunuh Israel di Jalur Gaza.
Editor : Ahmad Islamy Jamil
Follow Berita iNews di Google News
Komentar
Posting Komentar