Menteri PUPR tambah air baku Tirta Bhagasasi Bekasi
15 Februari 2024 16:16 WIB
Bekasi (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyetujui usulan Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terkait penambahan debit air baku untuk memaksimalkan pelayanan air bersih di bawah pengelolaan Perumda Tirta Bhagasasi.
Basuki mengatakan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur menjadi salah satu solusi penambahan debit air baku bagi masyarakat di wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi.
"Dengan adanya SPAM air Jatiluhur yang tambahan itu, termasuk offtaker-nya untuk Bekasi. Saat ini sudah dimulai, untuk tarifnya di Jakarta sudah disepakati," katanya di Bekasi, Kamis.
Menurut dia, penambahan debit air baku ini menjadi upaya pemerintah untuk mencapai kehidupan yang layak bagi masyarakat Indonesia selain peningkatan infrastruktur air, sanitasi, serta menangani kasus stunting.
Baca juga: Tirta Bhagasasi butuh Rp5 triliun tingkatkan cakupan layanan
"Untuk hidup layak itu harus ada air dan sanitasi, tapi untuk makmur itu konektivitas. Saya kira dua hal tersebut," katanya.
Ia mengaku untuk mencapai kehidupan yang layak bagi masyarakat di negara-negara maju dibutuhkan air dan sanitasi. Seperti Portugal yang sudah memberikan layanan air minum kepada 99 persen penduduk negara itu.
"Jadi kalau untuk layak itu air dan sanitasi. Kalau di Indonesia air dan sanitasi untuk (mengatasi) stunting. Sedangkan untuk mencapai kemakmuran rakyat maka butuh konektivitas," kata Basuki.
Direktur Utama Perumda Tirta Bhagasasi Bekasi Usep Rahman Salim mengatakan kapasitas cakupan layanan air bersih baru mencakup 40 persen dari total jumlah penduduk dengan kebutuhan air baku sebanyak 4.600 liter per detik.
"Ini menyebabkan keterbatasan cakupan layanan air bersih di sebagian besar wilayah terutama di utara seperti Kecamatan Babelan dan Tarumajaya," katanya.
Baca juga: PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi ganti pipa jalur Tegal Gede-Cibarusah
Pihaknya bersama Pemkab Bekasi pada awal pekan ini telah mengunjungi Kementerian PUPR untuk meminta penambahan debit air baku kepada Direktorat Jenderal Sumber Daya Air serta Direktorat Air Tanah dan Baku.
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan usulan permohonan penambahan debit air baku yang disampaikan kepada Kementerian PUPR berasal dari pasokan saluran Tarum Barat dan Bendung Palanta.
"Untuk pengolahan air di Babelan sampai Tarumajaya selalu mengalami masalah terutama pada musim kemarau karena debit air Bendung Nowo selalu turun drastis dan dari hulu sudah sangat tercemar. Maka kami minta pasokan air agar bisa diolah Tirta Bhagasasi," katanya.
Dani menyebut jika pemberian pasokan air baku dari dua saluran tersebut dapat dipenuhi sebanyak lima liter per detik maka pemenuhan layanan air bersih di dua kecamatan itu tercukupi mengingat saat ini kapasitas pasokan hanya dua liter per detik.
Khusus masyarakat di wilayah Tarumajaya, kata Dani, turut menanti rencana penambahan air baku yang berasal dari SPAM Jatiluhur sebanyak 100 liter per detik dan Bendungan Cibeet 3.000 liter per detik.
"Nanti ada tambahan untuk wilayah Tarumajaya dari SPAM Jatiluhur. Kemudian kalau Bendungan Cibeet sudah terbangun juga bisa ditambah pasokan, namun ini rencana jangka panjang, untuk sekarang kita masih meminta KemenPUPR," kata dia.(KR-PRA).
Basuki mengatakan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur menjadi salah satu solusi penambahan debit air baku bagi masyarakat di wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi.
"Dengan adanya SPAM air Jatiluhur yang tambahan itu, termasuk offtaker-nya untuk Bekasi. Saat ini sudah dimulai, untuk tarifnya di Jakarta sudah disepakati," katanya di Bekasi, Kamis.
Menurut dia, penambahan debit air baku ini menjadi upaya pemerintah untuk mencapai kehidupan yang layak bagi masyarakat Indonesia selain peningkatan infrastruktur air, sanitasi, serta menangani kasus stunting.
Baca juga: Tirta Bhagasasi butuh Rp5 triliun tingkatkan cakupan layanan
"Untuk hidup layak itu harus ada air dan sanitasi, tapi untuk makmur itu konektivitas. Saya kira dua hal tersebut," katanya.
Ia mengaku untuk mencapai kehidupan yang layak bagi masyarakat di negara-negara maju dibutuhkan air dan sanitasi. Seperti Portugal yang sudah memberikan layanan air minum kepada 99 persen penduduk negara itu.
"Jadi kalau untuk layak itu air dan sanitasi. Kalau di Indonesia air dan sanitasi untuk (mengatasi) stunting. Sedangkan untuk mencapai kemakmuran rakyat maka butuh konektivitas," kata Basuki.
Direktur Utama Perumda Tirta Bhagasasi Bekasi Usep Rahman Salim mengatakan kapasitas cakupan layanan air bersih baru mencakup 40 persen dari total jumlah penduduk dengan kebutuhan air baku sebanyak 4.600 liter per detik.
"Ini menyebabkan keterbatasan cakupan layanan air bersih di sebagian besar wilayah terutama di utara seperti Kecamatan Babelan dan Tarumajaya," katanya.
Baca juga: PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi ganti pipa jalur Tegal Gede-Cibarusah
Pihaknya bersama Pemkab Bekasi pada awal pekan ini telah mengunjungi Kementerian PUPR untuk meminta penambahan debit air baku kepada Direktorat Jenderal Sumber Daya Air serta Direktorat Air Tanah dan Baku.
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan usulan permohonan penambahan debit air baku yang disampaikan kepada Kementerian PUPR berasal dari pasokan saluran Tarum Barat dan Bendung Palanta.
"Untuk pengolahan air di Babelan sampai Tarumajaya selalu mengalami masalah terutama pada musim kemarau karena debit air Bendung Nowo selalu turun drastis dan dari hulu sudah sangat tercemar. Maka kami minta pasokan air agar bisa diolah Tirta Bhagasasi," katanya.
Dani menyebut jika pemberian pasokan air baku dari dua saluran tersebut dapat dipenuhi sebanyak lima liter per detik maka pemenuhan layanan air bersih di dua kecamatan itu tercukupi mengingat saat ini kapasitas pasokan hanya dua liter per detik.
Khusus masyarakat di wilayah Tarumajaya, kata Dani, turut menanti rencana penambahan air baku yang berasal dari SPAM Jatiluhur sebanyak 100 liter per detik dan Bendungan Cibeet 3.000 liter per detik.
"Nanti ada tambahan untuk wilayah Tarumajaya dari SPAM Jatiluhur. Kemudian kalau Bendungan Cibeet sudah terbangun juga bisa ditambah pasokan, namun ini rencana jangka panjang, untuk sekarang kita masih meminta KemenPUPR," kata dia.(KR-PRA).
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024
Tags:
Komentar
Posting Komentar