Migrant Care Temukan Lokasi Coblosan di Malaysia Berspanduk Caleg NasDem
Jakarta -
Perkumpulan Indonesia untuk Buruh Migran Berdaulat Migrant Care mendatangi Bawaslu hari ini. Pihaknya menemukan bahwa salah satu titik kotak suara keliling (KSK) di Malaysia terdapat spanduk calon anggota legislatif (caleg) Partai NasDem pada hari pemungutan suara di Kuala Lumpur.
Dalam foto yang diterima detikcom pada Selasa (20/2/2024), spanduk itu merupakan alat peraga kampanye caleg NasDem Daerah Pemilihan (Dapil) Jakarta II (Jakarta Selatan, Pusat, dan Luar Negeri) Tengku Adnan. Spanduk itu terpasang di rumah yang dijadikan lokasi KSK pada 4 Februari 2024, tepat pada hari pencoblosan.
Di dalam ruangan tersebut terdapat bilik suara milik KPU. Diketahui pemungutan suara Pemilu 2024 di wilayah kerja PPLN Kuala Lumpur, yakni Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, Wilayah Persekutuan Putrajaya, Selangor, Terengganu, Perak, dan Kelantan berlangsung pada 4-10 Februari 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: dok. Istimewa
Dalam spanduk itu, ada ajakan mencoblos secara visual melalui gambar paku yang ditusukkan ke nama Adnan di nomor urut 7. Atribusi Adnan juga terpampang di spanduk dengan tulisan sebagai Deputi Diaspora dan Pekerja Migran Timnas Amin, Ketua Dewan Pengarah TKLN Timnas Amin, Ketua Partai NasDem Malaysia, dan Ketua BP KNPI Malaysia.
Staf Migrant Care, Muhammad Santosa, menyampaikan peristiwa ini terjadi pada KSK Nomor 45.
"Tengku Adnan itu spanduknya sangat jelas di mana yang ada di lokasi KSK 45. Benar-benar itu ada di depan pintu masuk spanduknya Tengku Adnan," kata Santosa dalam konferensi pers di kantor Bawaslu RI, Selasa (20/2/2024).
Pihaknya menduga, saat pemungutan suara, tidak ada pengawas luar negeri yang turut mengawasi lokasi KSK berspanduk Tengku Adnan. Dia menilai spanduk Adnan bisa dianggap sebagai upaya memengaruhi perspektif pemilih yang datang ke lokasi KSK tersebut.
"Jadi kemungkinan di KSK 45 itu yang mana ada spanduknya Tengku Adnan memang tidak ada pengawasnya. Benar-benar itu ada di depan pintu masuk spanduknya Tengku Adnan," ungkapnya.
Sementara itu, staf Migrant Care lainnya, Trisna Dwi Aresta, menyayangkan kejadian tersebut. Sebab, lalainya pengawasan dari panitia pengawas luar negeri yang sedang terjaga di lokasi.
"Ini juga yang kami sayangkan, kan panwas LN (panitia pengawas luar negeri) ada panwas KSK juga. Itu juga menjadi teguran bagi Bawaslu, ke mana posisi panwas pada saat itu terpampang nyata di TPS KSK? Kami akan melakukan pelaporan," kata Trisna Dwi Yuni Aresta.
(bel/idn)
Komentar
Posting Komentar