Negara Tetangga RI Ada Makan Siang Gratis, Bagaimana Penerapannya? - CNN Indonesia

 Negara Tetangga RI Ada Makan Siang Gratis, Bagaimana Penerapannya?

CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Rencana program makan siang gratis di Indonesia menjadi sorotan usai calon presiden Prabowo Subianto unggul versi hitung sementara dalam pemilu 2024.

Program makan siang gratis merupakan salah satu janji kampanye Prabowo dan wakilnya Gibran Rakabuming saat mencalonkan diri di pilpres kali ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menyatakan kemungkinan rencana itu akan menelan biaya Rp120 triliun.

Program makan gratis untuk anak-anak lebih dulu diterapkan di negara tetangga Indonesia yakni Malaysia dan Singapura.

Malaysia

Malaysia telah menerapkan program makan gratis untuk anak-anak sejak 1979 yang disebut Rancangan Makanan Tambahan (RMT). Program ini menyasar anak-anak sekolah dari keluarga yang sangat miskin.

Kemudian pada 2019, pemerintah memperluas program makan tersebut yang berlaku mulai Januari 2020.

Mereka yang bisa mendapat manfaat program baru itu yakni pelajar sangat miskin, anak-anak penyandang difabel, masyarakat adat dan pelajar kurang mampu di SD.

Tahap pertama program ini menelan biaya RM22 juta atau Rp72 miliar yang melibatkan anak-anak dari kelompok B40 atau Bottom 40.

Kelompok B40 memiliki pendapatan rumah tangga lebih rendah dari RM3,000 per bulan.

Pemerintah Malaysia telah mengalokasikan dana hingga RM289 juta atau sekitar Rp949 miliar untuk program tersebut.

Menurut laporan The Straits Times, pemerintah memulai program dengan memberikan makan gratis ke sekitar 4.000 siswa dari 100 sekolah di Malaysia.

Menurut rencana program Kementerian Pendidikan, pelajar yang masuk sekolah pagi akan mendapat sarapan gratis pada pukul 07.00-07.30.

Sementara itu, untuk pelajar yang masuk siang akan mendapat makna siang pada pukul 12.30 hingga 14.00.

Singapura

Di Singapura program makan gratis juga menyasar untuk anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu.

Pada Agustus 2022, pemerintah Singapura memperluas program itu dengan memberi subsidi transportasi dan makan untuk anak-anak sekolah yang membutuhkan.

Subsidi tersebut masuk dalam Skema Bantuan Keuangan Kementerian Pendidikan (MOE), demikian dikutip The Straits Times.

MOE menyatakan salah satu peningkatan tersebut adalah dengan meningkatkan subsidi saat ini dari $2 atau sekitar Rp23 ribu per makanan menjadi $2,60 atau sekitar Rp30 ribu untuk tujuh kali makan dalam seminggu bagi pelajar sekolah dasar.

Subsidi makanan sekolah menengah akan meningkat dari $2,90 atau Rp33 ribu per makanan menjadi $3,50 atau Rp40 ribu untuk 10 kali makan seminggu.

Pada 2023, operator bus sekolah juga akan bisa meminta kenaikan tarif satu kali sebesar tujuh persen.

"Tarif bus sekolah ditentukan oleh operator bus melalui proses penawaran yang kompetitif dengan masing-masing sekolah, dengan batasan harga yang ditetapkan selama beberapa tahun," demikian menurut MOE.

Menurut berbagai sumber, terdapat sejumlah syarat untuk bisa menikmati program makan siang gratis di Singapura: 

1. Rumah tangga dengan penghasilan di bawah $1.900 atau sekitar Rp22 juta

2. Semua saudara kandung yang sekolah di SD negeri atau pra-sekolah harus mengikuti program makan gratis.

3. Anak-anak harus menjadi pelajar dari sekolah di bawah naungan Kementerian Kesejahteraan Keluarga dan Sosial Singapura.

Pelajar di sekolah internasional tak bisa mendapat program makan siang gratis. Biasanya sekolah tersebut dikelola pihak swasta.

(isa/rds)

Komentar

Opsi Media Informasi Group

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsiin

Opsitek