Pakar Asing Beber Kekuatan Prabowo Unggul Telak versi Quick Count - CNN Indonesia

 Pakar Asing Beber Kekuatan Prabowo Unggul Telak versi Quick Count

isa

Jakarta, CNN Indonesia --

Pakar asing dari lembaga survei SNS Analytics Seth Soderborg mengungkap kekuatan utama pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul telak versi quick count atau hitung cepat.

Soderborg mengatakan Prabowo perlu jumlah pemilih yang besar untuk menang di pemilu kali ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini terjadi karena faktanya sebagian besar pendukung mereka adalah pemilih muda. Mereka mendapat dukungan yang sangat besar dari pemilih muda," ujar dia kepada Al Jazeera, Rabu (14/2).

Soderborg lalu mengatakan pemilu kali ini lebih banyak generasi dibandingkan pemilihan sebelumnya.

"Jadi kalau jumlah pemilih normal, itu adalah hari yang sangat baik bagi Prabowo, dan tanda-tanda jumlah pemilih normall," ujar dia.

Pakar itu kemudian berkata, "Kali ini, dia membangun kekuatan yang sudah dia miliki."

Nama Prabowo, kata dia, populer berkat dua kali ikut pemilihan calon presiden pada 2019 dan 2014. Namun, Prabowo tak mendapat dukungan sebesar sekarang berkat Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

"Namun, kali ini dia mendapatkan sesuatu yang belum pernah dia dapatkan sebelumnya, yaitu dukungan penuh dari Presiden Joko Widodo," ungkap Soderborg.

Indonesia tengah menggelar pemilihan umum. Warga memilih calon presiden-calon wakil presiden, anggota DPR RI, anggota DPD, anggota DPR provinsi, anggota DPRD Kabupaten/kota.

Capres- Cawapres yang turut berkompetisi di pemilu kali ini yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Berdasarkan jajak pendapat dari lembaga survei, Prabowo unggul telak versi quick count atau hitung cepat.

Menurut survei Charta Politika, Prabowo-Gibran unggul dengan 57,78 persen suara dari 75 persen sampel suara yang masuk.

Sementara itu, Lembaga Survei Indonesia (LSI) mencatat Prabowo unggul sebesar 57 persen dari 60 persen sampel suara dan Politika Research and Consulting (PRC) 59,49 persen dari 64,49 persen sampel suara.

(bac)