Penjualan Unilever Anjlok 15 Persen Imbas Boikot Anti Israel

Jakarta, Beritasatu.com - Unilever menjadi perusahaan terbaru yang melaporkan keuangan kuartal IV 2023 anjlok imbas boikot masyarakat terkait perang di Timur Tengah, khususnya Israel.
ADVERTISEMENT
Perusahaan pembuat Vaseline, Dove, Rexona, dan produk kebutuhan rumah tangga lainnya ini mengatakan penjualan di Indonesia turun 15% dalam tiga bulan terakhir 2023.
Unilever mengatakan bahwa penjualan di Indonesia terkena dampak karena konsumen menghindari merek perusahaan multinasional sebagai respons terhadap situasi geopolitik di Timur Tengah.
Konsumen di negara-negara mayoritas Islam, seperti Indonesia yang memiliki lebih dari 200 juta penduduk Muslim telah memboikot perusahaan-perusahaan Barat karena menganggap bisnis tersebut mendukung atau memiliki hubungan dengan perang Israel di Gaza.
“Di Indonesia, kami melihat penurunan penjualan sebesar dua digit pada kuartal keempat karena penjualan beberapa perusahaan multinasional terkena dampak kampanye konsumen yang terfokus secara geopolitik,” kata CEO Unilever Hein Schumacher dikutip dari CNN, Sabtu (10/2/2024).
Sebelumnya, beberapa perusahaan juga telah melaporkan keuangan kuartal IV 2023 yang anjlok imbas boikot serupa di sejumlah negara.
McDonald's mengakui mengalami dampak signifikan dari boikot akibat perang di Timur Tengah. Sementara, Pizza Hut hingga KFC mengaku penjualannya juga terpengaruh dari konflik Timur Tengah dengan dampak yang berbeda-beda, sehingga menghambat pertumbuhan penjualan di beberapa negara. Sementara, Starbucks juga mengatakan pendapatan yang menurun imbas alasan serupa.
Unilever Indonesia
Unilever
Boikot Israel
Laporan Keuangan
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp
0 Komentar