Pernyataan Penutup Lengkap Anies di Debat Terakhir Capres - CNN Indonesia

 

Pernyataan Penutup Lengkap Anies di Debat Terakhir Capres

CNN Indonesia

Capres nomor urut satu Anies Baswedan dalam Debat terakhir Pilpres 2024 di JCC, Jakarta, Minggu (4/2). (CNN Indonesia/ Adi Ibrahim)

Jakarta, CNN Indonesia --

Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan memberikan pernyataan pamungkas dalam debat terakhir Pilpres 2024 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di JCC, Jakarta, Minggu (4/2) malam.

Adapun tema debat kali ini seputar kesejahteraan sosial, pembangunan sumber daya manusia (SDM), inklusi, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi.

Dalam pernyataan tersebut, Anies menuturkan berbagai hal. Ia sempat mengklaim telah berkeliling Indonesia untuk menyerap aspirasi masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anies pun mengklaim banyak orang tua miskin khawatir anaknya bakal ikut miskin karena masa depannya tidak dijamin pemerintah.

Oleh karena itu, ia pun bakal berjuang agar para orang tua miskin itu tidak khawatir lagi karena negara hadir.

Selain itu, Anies juga menyinggung soal ketimpangan, kesetaraan gender, hingga pendidikan.

Berikut pernyataan lengkap Anies di debat terakhir KPU:

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Ibu bapak, saudara sebangsa yang saya cintai, selama satu tahun lebih kami berkeliling Indonesia, berjumpa dengan jutaan rakyat. Mereka datang bukan mengharap bayaran, mereka datang membawa harapan. Mereka menginginkan ada perubahan, kondisi hidup yang lebih baik, bisa lebih makmur.

Orang tua yang di malam hari melihat anaknya tidur dalam kondisi miskin, dia melihat sambil membayangkan, akankah anak saya tetap miskin seperti ini, kelak? Bisakah mereka hidup lebih baik?

Kami berjuang untuk perubahan, agar orang tua yang miskin itu bisa melihat anaknya tidur sambil berkata, syukur Alhamdulillah, walau saya miskin, walau saya kelas menengah, tapi negara hadir untuk membantu anak saya punya masa depan yang cerah.

Perjalanan ini adalah perjalanan spiritual bagi kami, setiap jabat tangan, setiap pelukan membawa pesan, pesan yang mereka sampaikan sebagai titip. Kami ingin Indonesia yang lebih baik, kami ingin Indonesia yang lebih adil, dan kami tahu Tuhan yang memerkuasa, Allah SWT, menginginkan kekuasaan yang welas asih, yang cinta kasih. Karena itu kami yakin bahwa Tuhan yang memerkuasa, Allah SWT, akan memberikan kekuasaan pada yang dikehendaki.

Bahwa Tuhan akan memberikan dan mencabut dari yang dikehendaki. Karena itu kami dalam berjuang menyadari betul, cinta kasih, welas asih, ketulusan, keteguhan menjadi bagian dari perjuangan ini. Kami menemukan orang-orang yang bertugas di lapangan bersama kami, TNI, polisi, ASN, kepada mereka.

Kami sampaikan rasa terima kasih yang luar biasa, dan kami akan perhatikan mereka untuk bisa hidup lebih baik setiap tahunnya nanti. Kita juga mereaksikan ada yang menolak ini, yang hidup dari ketimpangan ini, yang justru merasakan kekuasaan dari ketimpangan ini, itu yang akan kami lawan. Tapi kami tidak melawan dengan kebencian, kami tidak melawan dengan rasa ketidaksukaan.

Kami akan membawa ini dengan spirit, Surodiro Joyodiningrat Lebur Dening Pangastuti bahwa segala angkara murka akan kalah oleh kebaikan.

Merah Putih di atas semuanya. Penghormatan kepada kebinekaan, penghormatan kepada persatuan akan mengantarkan kita, yang kita ikhtiarkan bersama-sama, menjadi Indonesia yang cerdas, sejahtera, sehat. Kesetaraan, kesempatan bagi semua, itulah yang kami akan bawa. Setara bagi siapa? Laki-perempuan. Kaya miskin, kota desa. Mereka yang berpendidikan umum, madrasah, pesantren, agama apapun, suku apapun.

Dan kami akan tegaskan negara tidak berdagang dengan rakyat, negara tidak pelit dengan rakyat, negara tidak berpaling dari yang papa, negara yang penuh cintakasih kepada semuanya, negara yang hadir dengan perasaan yang halus, yang rahman, yang rahim, kepada semua yang merangkul dengan perasaan cinta.

Sebagai orang tua bagi anak-anaknya, sebagai abah bagi anak-anaknya semua, yang mencintai semua dengan sepenuh hati, memperhatikan yang paling bawah untuk meningkat kesejahteraannya. Agar apa? Yang di tengah terangkat. Bila yang di bawah terlupakan, yang di tengah pun akan terlupakan. Terhimpit. Karena itu pesan yang kami bawa adalah pesan negara yang menyayangi, negara yang welas asih, dan negara yang membereskan soal ketimpangan.

Negara yang membereskan soal ketidakadilan. Membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar. Menguatkan yang lemah tanpa melemahkan yang kuat. Mari katong lakukan perubahan.

Terima kasih. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

(mrh/kid)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya