Pernyataan Penutup Lengkap Ganjar di Debat Terakhir Capres
Yuk, daftarkan email jika ingin menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Jakarta, CNN Indonesia --
Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyinggung masalah politik dinasti hingga kolusi, korupsi, nepotisme (KKN) dalam pernyataan penutup debat terakhir Pilpres 2024 di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (4/2).
Ganjar juga menyebut bangsa ini kerap dikecewakan oleh para pemimpin. Hal ini terlihat dari berbagai fasilitas hingga lapangan kerja yang tak bisa diberikan.
Ganjar juga mengutip pernyataan Joko Widodo (Jokowi) yang pernah disampaikan dalam debat capres tahun 2019 lalu. Saat itu Jokowi, kata Ganjar, menyampaikan untuk tidak memilih pemimpin yang memiliki potongan diktator.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut pernyataan lengkap Ganjar dalam debat Pilpres terakhir:
Bapak Ibu yang sangat saya hormati. Saya dan Pak Mahfud punya tiga janji. Taat kepada Tuhan, patuh kepada hukum dan keadilan, dan setia kepada rakyat. Kenapa ini harus saya sampaikan, selama kita berkeliling, kita mendengarkan baik-baik apa yang rakyat sampaikan. Mereka sampaikan, saya catat dalam tiga hal. Yang pertama, bangsa ini sering sekali dikecewakan oleh para pemimpinnya. Kita tidak mau lagi itu terjadi. Mulai dari fasilitas kesehatan yang tidak terpenuhi. Mulai dari pendidikan yang tidak inklusi. Lapangan kerja yang tidak bisa menjangkau lebih banyak orang. Atau barangkali bagaimana seribu kehidupan pertama untuk mencegah stunting itu mesti betul-betul dilakukan agar bangsa ini punya investasi besar terhadap SDM yang ada di Indonesia. Itu janji yang harus ditepati. Kita tidak boleh lagi membiarkan kekecewaan itu terulang dan kemarahan rakyat kemudian muncul, lalu mereka menjadi apatis. Dan kali ini beri suara Anda kepada calon yang konsisten, yang visioner, yang mampu mendengarkan rakyat. Negarawan reformis dan tidak punya persoalan.
Selanjutnya kita harus menjaga proses politik demokrasi dengan baik. Kita mesti melawan politik dinasti itu yang didukung oleh mereka yang statement-nya sangat terbuka, menguasai sepertiga kekayaan Indonesia. Sungguh-sungguh rakyat merasa terluka karena statement itu dan yang mengutamakan kepentingan keluarga menjadi di atas kepentingan segalanya. Hari ini kampus berbicara. Masyarakat sipil berbicara dan kita sedang diingatkan agar track demokrasi bisa berjalan dengan baik. Dan jangan biarkan KKN subur kembali di Indonesia kita mesti tegas untuk menegakkan hukum. Lima tahun yang lalu dalam debat capres 2019 saya tim kampanye Joko Widodo. Beliau menyampaikan dan kita diingatkan untuk tidak memilih calon yang punya potongan diktator dan otoriter dan yang punya rekam jejak pelanggar HAM. Yang punya rekam jejak untuk melakukan kekerasan. Yang punya rekam jejak masalah korupsi. Saya sangat setuju apa yang beliau sampaikan agar kriteria ini menjadi pegangan kita semua dalam memilih pemimpin.
Dan yang ketiga saya berjanji bersama Pak Mahfud, jika terpilih bersama Pak Mahfud memimpin republik ini, kami tidak akan mengecewakan rakyat. Rakyat merupakan sumber energi kami. Ruang-ruang terbuka yang mesti diakomodasi. Mereka adalah detak jantung kami. Mandat rakyat adalah amanah suci buat kami dan Bismillahirrahmanirrahim kita mulai sebuah era baru Indonesia. Era di mana tidak satu rakyat pun ditinggalkan, no one left behind. Dan kita memasuki era gotong-royong menuju Indonesia unggul. Dan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah memberikan inspirasi, menitipkan harapan kepada pundak kami berdua untuk memilih nomor tiga, Ganjar-Mahfud. Insya Allah Indonesia pasti lebih baik. Terima kasih untuk kawan-kawan, partner saya pasangan nomor satu dan dua, kami senang hari ini kita bisa berdiskusi bisa berdebat dan kita berada pada posisi yang sama-sama saling menghormati. Terima kasih, untuk Indonesia yang lebih baik. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
(dis/fra)
Komentar
Posting Komentar