Petani Subang Keluhkan Kelangkaan Pupuk Bersubsidi - Antaranews

 

Petani Subang Keluhkan Kelangkaan Pupuk Bersubsidi

Jumat, 23 Februari 2024 | 12:14 WIB
ES
BW
Para petani di Kabupaten Subang, Jawa Barat, mengeluhkan kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi,  Jumat 23 Februari 2024.
Para petani di Kabupaten Subang, Jawa Barat, mengeluhkan kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi, Jumat 23 Februari 2024. (Beritasatu.com/Elan Suherlan)

Subang, Beritasatu.com - Para petani di Kabupaten Subang, Jawa Barat, mengeluhkan kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi.

ADVERTISEMENT

Keluhan ini datang dari petani di wilayah Subang Selatan, khususnya di Desa Sagalaherang Kaler, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang.

Mereka mengeluhkan kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi untuk memupuk lahan persawahan yang makin sulit. Jatah pupuk bersubsidi dari pemerintah juga makin dibatasi.

Salah seorang petani asal Desa Sagalaherang Kaler, Dedi Suhardi (55), mengatakan, pada 2024 mereka sangat kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi.

ADVERTISEMENT

Para petani harus mencari cara untuk memenuhi kebutuhan pupuk dengan mengurangi jumlah yang seharusnya diberikan, tetapi hal ini berdampak pada kualitas gabah dan hasil padi.

"Kami merasa terbebani karena untuk membeli pupuk non-subsidi harganya lebih tinggi. Jumlah pembelian juga dibatasi. Sebelum adanya pembatasan, 1 hektare mendapat hingga enam kuintal, tetapi sekarang hanya dua kuintal," kata Dedi Suhardi kepada Beritasatu.com, Jumat (23/2/2024).

Dedi mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan pribadinya, ia harus mengurangi jatah pupuk untuk sawahnya, yang tentunya berpengaruh terhadap hasil tanaman.

BACA JUGA

"Penghasilannya menurun drastis dari lima ratus kilogram per hektare menjadi tiga ratus kilogram per hektare, hal ini juga berdampak pada hasil gabahnya karena kurangnya pupuk," tambah Dedi.

Dedi tidak mengetahui adanya kelangkaan pupuk bersubsidi ini bagi para petani.

"Kami berharap situasi normal kembali, persediaan pupuk normal dan harga stabil, karena ini memberatkan kami selama ini," pungkasnya.

Para petani berharap pemerintah dan pihak terkait memberikan pelayanan terbaik, dan mereka lebih memilih mendapatkan pupuk bersubsidi tanpa adanya pembatasan pembelian daripada kesulitan mendapatkan subsidi.

Baca Juga

Komentar