PLN Jual Listrik dari PLTS Terapung Waduk Tembesi di Batam
PLTS Terapung di Waduk Tembesi Batam yang dikembangkan PT PLN Nusantara Power (PLN NP), anak usaha PT PLN. (Foto: rri.co.id).
PT PLN melalui anak usahanya PT PLN Nusantara Power (PLN NP) menjual tenaga listrik dari PLTS terapung Tembesi pulau Batam sebesar 46 MWp kepada PT TBS Energi Utama Tbk untuk periode 25 tahun.
Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung pertama di Batam, yang terletak di Waduk Tembesi selesai dibangun pada 2021 lalu.
Perseroan membangun PLTS terapung ini sebagai komitmen untuk mengembangkan solusi energi terbarukan yang inovatif serta turut mempercepat transisi energi di Indonesia menuju pencapaian target netzero emission (NZE) pada tahun 2060.
Dengan kapasitas 46 MWp, pembangkit ini akan menggunakan sebagian dari 864 hektar area Waduk Tembesi, sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang mengizinkan hingga lima persen dari luas waduk untuk pengembangan PLTS Terapung.
PLTS Terapung ini berpotensi menjadi katalis dalam menarik investasi asing ke Pulau Batam dengan menghadirkan opsi suplai listrik melalui energi terbarukan, memperkuat ekonomi lokal dan menjadi solusi infrastruktur energi berkelanjutan di Pulau Batam, yang saat ini memiliki lahan daratan yang terbatas.
Direktur Utama PLN Nusantara Power Rully Firmansyah mengatakan proyek ini akan memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat Batam melalui penyediaan energi bersih dan terjangkau.
“Kerja sama ini menciptakan sinergi strategis antar pihak, dengan tujuan utama menyediakan sumber energi bersih dan berkelanjutan bagi masyarakat Batam,” kata Rully usai melakukan penandatanganan tersebut di Batam, Senin (12/2/2024).
Adapun Direktur Utama PT TBS, Dicky Yordan, mengungkapkan penandatanganan ini merupakan langkah strategis perseroan untuk berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dan pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia, khususnya di Pulau Batam.
“Listrik yang dihasilkan dari proyek ini akan secara spesifik di suplai untuk mendukung kebutuhan listrik di Batam, menjadikan ini sebagai langkah awal yang strategis dalam kontribusi Perseroan terhadap pengembangan energi terbarukan di Indonesia," katanya.
Sebagai proyek PLTS Terapung kedua di Indonesia, Dicky menyatakan kebanggaannya terhadap inisiatif yang mendapatkan pengakuan sebagai energi terbarukan pertama di Batam ini, dan akan memperkuat komitmen perseroan terhadap pembangunan berkelanjutan.
Komentar
Posting Komentar