Rampas Senjata Milik Polisi di Puncak Papua Tengah, TPNPB Siap Bertanggung Jawab
BERITASATU, TIMIKA - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) siap bertanggung jawab terkait perampasan senjata milik anggota Polri di kompleks Pasar Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Kamis (1/2/2024).
Kepastian itu disampaikan Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom, Jumat (1/2/2024). Dia mengaku telah menerima laporan dari Komandan Operasi TPNPB Kodap XVIII Ilaga Numbuk Telenggen, mereka telah merampas satu pucuk senjata laras panjang jenis SS1 di Ilaga.
"Numbuk Telenggen mengaku TPNPB Komando Wilayah Pertahanan XVIII Ilaga di bawah pimpinan Brigadier General Penny Murib bertanggung jawab atas perampasan senjata ini, dan siap lawan kalau aparat mengejar senjata ini," ujarnya.
Sebby menegaskan, TPNPB tidak akan mengembalikan senjata yang telah dirampas dari tangan 'kombatan perang" dalam hal ini aparat keamanan TNI/Polri. Alasannya karena senjata tersebut telah menjadi aset TPNPB.
"Kami tidak akan kembalikan senjata ini karena sudah pindah tangan berarti telah menjadi aset TPNPB Komando Wilayah Pertahanan XVIII Ilaga," ucapnya.
Perampasan senjata itu bermula ketika Kapospol KP3 Udara Ipda Slamet M. Korisano bersama dua personelnya menggunakan truk mengantar kendaraan roda dua milik BKD Kabupaten Puncak, dari Bandara Ilaga menuju kompleks pasar Ilaga.
Namun, saat tiba di lokasi tiba-tiba terjadi serangan oleh orang tak dikenal (OTK), yang dengan cepat membuka pintu truk dan merampas senjata yang dibawa Bripda Paulus Ongirwalu.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, mengatakan Bripda Paulus Ongirwalu sempat berusaha melakukan perlawanan tetapi pelaku dengan sangat cepat melarikan diri membawa senjata tersebut.
"Pelaku berhasil melarikan diri membawa kabur senjata setelah Bripda Paulus memberikan perlawanan yang keras," kata Benny, Kamis (1/2/2024).
Personel KP3 Udara di-backup Satgas Tindak ODC dan Satgas Elang BIN langsung melakukan pengejaran dan penyisiran di sekitar lokasi kejadian.
Menurut Benny, pelaku diperkirakan melarikan diri ke arah Kampung Mundidok, Distrik Gome Utara, Kabupaten Puncak, yang juga merupakan markas kelompok bersenjata (KKB).
"Beberapa waktu pascakejadian, masih terjadi kontak senjata dalam upaya menangkap pelaku perampasan senjata anggota polisi," ungkapnya.
Aparat TNI/Polri, kata Benny, memperketat pengamanan di Kabupaten Puncak pascakejadian, dan mengultimatum pelaku agar segera menyerahkan kembali senjata yang dibawa kabur tersebut.
"Kami melakukan upaya maksimal untuk menangkap pelaku serta mengembalikan senjata yang dirampas agar keamanan dan menjaga masyarakat di daerah tersebut dapat terjaga," pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar