Tekan Harga Beras Jelang Ramadan, Bapanas Genjot Penyaluran Beras SPHP - BeritaSatu

 Tekan Harga Beras Jelang Ramadan, Bapanas Genjot Penyaluran Beras SPHP

BeritaSatu.com

Jakarta, Beritasatu.com - Mengantisipasi kenaikan harga sejumlah bahan pokok jelang Ramadan 2024, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendorong penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

ADVERTISEMENT

“Bapanas telah mendorong penyaluran beras SPHP di seluruh Indonesia dengan target minimal 1,2 juta ton di 2024, serta penyaluran cadangan beras pemerintah (CBP) komersial hingga 30 Maret 2024 di seluruh Indonesia dengan target 250.000 ton,” ungkap Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas Nyoto Suwignyo dikutip dari keterangan resmi yang diterima Rabu (28/2/2024).

Nyoto menyampaikan, langkah ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu agar penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebesar 200.000 ton per bulan hingga Maret 2024.

Adapun berdasarkan pantauan Beritasatu.com pada data panel harga Bapanas, harga beras premium bergerak naik 1,04% menjadi Rp 16.590 per kilogram. Kenaikan harga juga didapati pada beras medium, yakni 0,63% menjadi Rp 14.420 per kilogram.

Padahal, Peraturan Badan Pangan Nasional No 7 Tahun 2023 Tentang Harga Eceran Tertinggi Beras menetapkan harga eceran tertinggi (HET) beras sejak Maret 2023 di setiap provinsi berkisar antara Rp 13.900-Rp 14.800 per kilogram untuk beras premium dan Rp 10.900 Rp 11.800 per kilogram untuk beras medium. Artinya, harga beras baik medium maupun premium, keduanya melambung jauh melampaui HET.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menegaskan bahwa stok pangan, termasuk beras menjelang Ramadan cukup, meski tren kenaikan harga beras terus berlangsung.

“Ramadan nanti, stok pangan kita cukup terutama beras. Kami di Bapanas bersama BUMN pangan dan seluruh stakeholder pangan, terus bahu-membahu dalam memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat,” tutur Arief.

Menurutnya, penyaluran beras SPHP dan bantuan pangan beras memerlukan stok beras yang kuat. Maka dari itu, Bapanas mendorong percepatan realisasi impor beras oleh Perum Bulog dari kuota persetujuan impor yang telah diterbitkan.

Selanjutnya, Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir menambahkan agar pemerintah daerah dapat berkoordinasi dengan Perum Bulog dalam rangka percepatan penyaluran beras SPHP ini.

"Kepala daerah agar berkoordinasi dengan Bulog untuk penyaluran beras SPHP. Hal tersebut untuk dapat menekan kenaikan harga beras," pungkasnya.

Beras SPHP

Bapanas

Ramadan

Simak berita dan artikel lainnya di Google News

Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp

Ikuti Berita-Berita Ekonomi Terkini Hanya di IDTV

Baca Juga

Komentar