ASEAN-Australia Debat Frasa yang Picu Israel Marah di Deklarasi Gaza
Kamis, 07 Mar 2024 00:15 WIB
Para pemimpin negara ASEAN dan Australia kesulitan mencapai titik temu saat menggodok draf pernyataan bersama mengenai agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina. (AFP/ANDREW TAYLOR)
Jakarta, CNN Indonesia --
Para pemimpin negara ASEAN dan Australia kesulitan mencapai titik temu saat menggodok draf pernyataan bersama mengenai agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Australia di Melbourne, isu Palestina menjadi salah satu topik panas yang diperdebatkan para pemimpin negara dan diplomat.
Israel hingga kini terus menggempur Jalur Gaza. Terbaru, pasukan Zionis bahkan menyerang warga sipil yang tengah mengantre bantuan.
Negosiasi mengenai gencatan senjata sampai sekarang tak kunjung menemui titik terang. Padahal, umat Muslim akan memasuki bulan suci Ramadan pekan depan.
ASEAN dan Australia pun berinisiatif merilis pernyataan bersama guna mendesak gencatan senjata di Jalur Gaza. Dalam draf pernyataan bersama yang diterima AFP, negara-negara ini menyerukan "gencatan senjata kemanusiaan segera dan tahan lama."
"Kami mengutuk serangan terhadap semua warga sipil dan infrastruktur sipil, yang menyebabkan memburuknya krisis kemanusiaan di Gaza termasuk membatasi akses warga sipil untuk mendapatkan makanan, air, dan kebutuhan dasar lainnya," bunyi draf tersebut, seperti dikutip AFP, Rabu (6/3).
Kendati begitu, di balik draf tersebut tampak sebuah perpecahan di antara para pemimpin negara.
Singapura menolak untuk menggunakan kata "kelaparan" di Jalur Gaza. Bahasa ini dinilai cenderung membuat marah Israel.
Singapura memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Singapura juga memiliki kedubes di Israel, begitu juga Israel yang memiliki kedubes di Singapura.
Sementara itu, Asia Tenggara merupakan rumah bagi sekitar 40 persen populasi Muslim dunia. Negara anggota blok ini seperti Indonesia dan Malaysia merupakan pendukung setia Palestina.
Pilihan Redaksi
Sejumlah diplomat juga memperdebatkan apakah pernyataan bersama harus menyerukan gencatan senjata total atau jeda kemanusiaan yang sifatnya lebih sementara.
Asia Tenggara merupakan rumah bagi sekitar 40 persen populasi Muslim dunia. Negara-negara berpengaruh di ASEAN seperti Indonesia dan Malaysia merupakan pendukung garis keras perjuangan Palestina.
Kendati begitu, negara-negara berpengaruh di ASEAN lainnya seperti Singapura punya hubungan yang lebih dekat dengan Israel. Negeri Singa juga cenderung tak ingin memicu kontroversi.
(blq/rds)
0 Komentar