Bank BTPN Catat Laba Bersih Rp2,35 Triliun di 2023 - Selular.ID

Selular.id – PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) sepanjang 2023 mencatat laba bersih setelah pajak sebesar Rp2,35 triliun. Angka ini lebih rendah 24 persen year on year (yoy) dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Direktur Utama Bank BTPN, Henoch Munandar mengatakan penurunan laba ini disebabkan oleh keputusan perusahaan untuk menambah pencadangan kredit sebesar Rp1,21 triliun sebagai bentuk antisipasi berakhirnya POJK relaksasi kredit restrukturisasi pada 31 Maret 2024.
Berdasarkan hasil laporan keuangan tahun 2023, pendapatan bunga bersih Bank BTPN naik 3% secara tahunan menjadi Rp 12,04 triliun dari Rp 11,68 triliun pada tahun sebelumnya.
Kenaikan bunga bersih tersebut membuat net interest margin (NIM) terjaga di level 6,45%, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 6,32%.
Kenaikan pendapatan bunga bersih, yang terutama dikontribusikan oleh pendapatan bunga dari kredit yang diberikan, juga mendorong kenaikan pendapatan operasional Bank BTPN sebesar 3% yoy, yang kemudian menghasilkan pertumbuhan pre-provision operating profit (PPOP) menjadi Rp6.511 miliar dari Rp6.498 miliar.
“Dukungan nasabah Bank BTPN melalui program-program unggulan, termasuk Daya, merupakan faktor utama di balik keberhasilan Bank BTPN pada tahun 2023 dalam menciptakan pertumbuhan yang memberi perubahan positif kepada nasabah kami,” kata Henoch Munandar, Direktur Utama Bank BTPN.
Dalam kinerjanya tahun 2023, Bank BTPN mencatatkan peningkatan total penyaluran kredit sebesar 7% yoy menjadi Rp156,56 triliun dari Rp146,12 triliun pada akhir tahun 2022.
Peningkatan kredit tersebut terutama didorong oleh penyaluran pinjaman kepada nasabah korporasi, usaha kecil dan menengah, dan Jenius.
Sebagai bentuk komitmen untuk meberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah, Bank BTPN mencatat pertumbuhan rasio pembiayaan inklusif makrporudensial (RPIM) menjadi 29,14% per akhir Desember 2023 dari 24,57% pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Bank BTPN juga berhasil menjaga kualitas kredit tetap baik. Rasio gross non-performing loan (NPL) turun ke level 1,36% pada akhir 2023 dari level 1,43% pada periode yang sama tahun lalu. Rasio ini lebih rendah dibanding rata-rata industri yang tercatat sebesar 2,2% pada akhir Desember 2023.
Selanjutnya, saldo Current Account & Saving Account (CASA) Bank BTPN tercatat meningkat sebesar 10 persen yoy dari Rp40,16 triliun menjadi Rp44,19 triliun pada akhir 2023. Rasio CASA juga mengalami peningkatan dari 35,0 persen menjadi 40,8 persen.
Adapun total deposito mengalami penurunan sebesar 14 persen yoy menjadi Rp64,01 triliun, yang berdampak pada penurunan total dana pihak ketiga (DPK) Bank BTPN sebesar 6 persen yoy dari Rp114,87 triliun pada akhir Desember 2022 menjadi Rp108,20 triliun pada akhir Desember 2023. Penurunan ini terkait upaya Bank BTPN untuk mengoptimalkan biaya dana.
Di samping itu, hingga akhir 2023, Jenius anak usaha Bank BTPN mencatatkan pertumbuhan jumlah registered user sebesar 19 persen menjadi 5,2 juta, dari 4,4 juta pada periode sebelumnya.
Total penyaluran kredit menunjukkan peningkatan yang luar biasa sebesar 121 persen menjadi Rp2 triliun dari tahun sebelumnya. Tak ketinggalan, DPK yang dikelola Jenius juga tumbuh sebesar 8 persen menjadi Rp25,5 triliun.
“Inisiatif berkelanjutan Bank BTPN merupakan cerminan dari nilai-nilai inti yang dipegang teguh dalam setiap aspek operasionalnya, termasuk integritas, fokus pada nasabah, proaktif dan inovatif, kecepatan dan kualitas, serta sinergi. Kami percaya bahwa keberlanjutan bukan hanya tentang pertumbuhan finansial, tetapi juga bagaimana solusi layanan keuangan berkelanjutan kami dapat memberikan dampak yang nyata pada kehidupan masyarakat,” tutup Henoch.
0 Komentar