Black Box Pesawat Perintis yang Jatuh di Nunukan Ditemukan, Operasi SAR Resmi Ditutup
Tarakan, Beritasatu.com - Tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan black box, ELT, dan API box dari bangkai pesawat perintis PK-SNE yang terjatuh di tengah hutan belantara di Kecamatan Krayan Selatan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Senin (11/3/2024) Sore kemarin. Ketiga bagian dari pesawat perintis PK-SNE itu, telah diserahkan ke pihak KNKT untuk diselidiki lebih lanjut.
Dengan demikian, maka operasi SAR kecelakaan pesawat PK-SNE milik Smart Air kini resmi dinyatakan ditutup.
Proses evakuasi black box dari puing-puing pesawat PK-SNE ini pun, sempat mengalami sejumlah kendala. Pasalnya, kondisi cuaca buruk di lokasi jatuhnya pesawat PK-SNE, membuat tim SAR gabungan terpaksa harus dua kali terbang ke lokasi titik jatuhnya pesawat, guna mengevakuasi ketiga perangkat tersebut dari bangkai pesawat PK-SNE.
Evakuasi black box dari bangkai pesawat perintis PK-SNE ini, dilakukan langsung dari udara, dengan menggunakan helikopter Bell 412 milik TNI Angkatan Darat. Ketiga perangkat tersebut berhasil dievakuasi dalam kondisi utuh dan aman, sekira pukul 15.07 Wita.
“Kondisi pesawat PK-SNE yang sudah tidak utuh lagi, ternyata tak menyulitkan tim SAR gabungan untuk mencari dan menemukan black box milik pesawat PK-SNE itu. Black box, ELT, dan API box berhasil ditemukan tim SAR gabungan dibalik puing-puing badan pesawat,” ungkap Syahril, Senin (11/3/2024) malam.
Menurutnya, saat ditemukan, kondisi black box, ELT, dan API box masih dalam kondisi baik dan utuh, sehingga bisa langsung diserahkan ke pihak KNKT untuk diselidiki lebih lanjut, guna mengungkap penyebab pasti kecelakaan pesawat itu.
“Masih baik, dalam kondisi baik, tadi kita saksikan bersama pada penyerahan ke pihak KNKT tadi, seperti itu,” imbuhnya.
Tim SAR gabungan juga telah berhasil mengevakuasi kembali lima orang personel sar dari TNI, yang sebelumnya sempat bermalam di lokasi jatuhnya pesawat. Rencananya, lima orang personel SAR dari Basarnas Tarakan, akan dilakukan evakuasi pada Selasa (12/3/2024) pagi, dan akan langsung dipulangkan ke Tarakan.
Komentar
Posting Komentar