Golkar Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi Prabowo-Gibran, Ini Alasannya
Senin, 18 Maret 2024 | 20:22 WIB
Yustinus Patris Paat / RZL
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau alutsista TNI AU di Lanud Iswahjudi, Madiun, Jumat, 8 Maret 2024. (Istimewa/Istimewa)
Jakarta, Beritasatu.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung menilai tak perlu adanya tim transisi dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka nantinya. Pasalnya, Prabowo-Gibran merupakan pasangan yang berkomitmen untuk meneruskan pemerintahan Jokowi.
“Dari informasi yang saya dapat karena memang pasangan 02, yang insyaallah menang ini kan membawa tagline berkelanjutan dan penyempurnaan. Jadi, sebenarnya apa yang nanti akan dikerjakan Pak Prabowo dan Pak Gibran ini adalah lanjutan dari program-program yang sudah dicanangkan oleh Pak Jokowi," ujar Doli di gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/3/2024).
Apalagi, kata Doli, pimpinan partai poliik (parpol) pendukung Prabowo-Gibran banyak yang berada di Kabinet Indonesia Maju. Contohnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan yang menduduki jabatan Menteri Perdagangan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mengisi jabatan Menteri Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Termasuk Prabowo yang saat ini masih menjadi Menteri Pertahanan. Karena itu, Doli menilai tim transisi belum diperlukan karena kabinet Prabowo-Gibran nantinya tinggal meneruskan program-program yang sudah dicanangkan.
“Hampir semua pimpinan koalisi pendukung Pak Prabowo, Mas Gibran ini juga masih ada di kabinetnya Pak Jokowi jadi itu langsung berjalan saja,” pungkas Doli.
Simak berita dan artikel lainnya di
Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp
Bagikan
Komentar
Posting Komentar