ISIS Sekarang Bidik Putin, Tak Terima 4 Tersangka Teror Moskow Disiksa | Sindonews

 

ISIS Sekarang Bidik Putin, Tak Terima 4 Tersangka Teror Moskow Disiksa | Halaman Lengkap

Kelompok ISIS-K mengancam akan melakukan serangan baru terhadap Rusia dengan menargetkan Presiden Vladimir Putin. Foto/REUTERS

MOSKOW 

- Kelompok Islamic State Khorasan atau ISIS-K sekarang membidik Presiden Rusia

 Vladimir Putin 

sebagai target serangan berikutnya.

Ancaman terbaru itu muncul setelah pihak berwenang Rusia dilaporkan telah menyiksa empat tersangka teroris yang membantai 137 orang dalam serangan di gedung konser Balai Kota Crocus, pinggiran Moskow, Jumat malam lalu.

Ratusan orang itu dibantai dalam penembakan massal dan pembakaran gedung konser.

Ancaman terbaru ISIS-K muncul dalam sebuah poster yang telah beredar di media sosial.

Poster tersebut telah diedarkan oleh media Iran, mengutip Al Azaim—jaringan propaganda ISIS-Khorasan—, menurut tangkapan layar yang dibagikan para pengguna X, termasuk penasihat urusan dalam negeri Ukraina Anton Gerashchenko.

Posting tersebut juga telah banyak dilihat di saluran Telegram Rusia.

ISIS-K, yang didirikan di Afghanistan pada akhir 2014, mengatakan bahwa mereka berada di balik serangan Jumat malam di gedung konser Balai Kota Crocus.

Empat tersangka asal Tajikistan menghadapi dakwaan terorisme dan semuanya telah mengaku bersalah, menurut kantor berita pemerintah Rusia, TASS.

Mereka hadir di pengadilan, di mana laporan media lokal menyatakan bahwa mereka terlihat telah dipukuli dan disiksa.

Menurut poster ancaman ISIS-K, sebagai protes terhadap penyiksaan dan interogasi terhadap anggota mereka, para militan kelompok tersebut berjanji akan melakukan serangan teroris baru di Rusia.

Versi bahasa Rusia dari pesan yang dibagikan secara luas tersebut diberi judul: "Ancaman bagi semua orang Rusia yang kejam, termasuk Putin".

Pada poster ancaman itu terdapat gambar seorang pria bertopeng yang memegang pisau. Di bawahnya bertuliskan: "Berhati-hatilah, jangan berpikir bahwa kita tidak mempunyai kesempatan untuk membalas dendam terhadap saudara-saudara kami yang disandera."

“Dengan serangan hari Jumat, kami menunjukkan kepada Anda bahwa dengan izin Allah, mujahidin ISIS dapat menghukum Anda karena kebiadaban Anda," lanjut poster tersebut, seperti dikutip Newsweek, Selasa (26/3/2024).

Saluran Telegram Rusia Supernova Plus membagikan gambar poster tersebut, dengan menyatakan psoter itu sebagai protes terhadap penyiksaan dan interogasi terhadap anggota ISIS-K.

Poster ancaman serangan terbaru yang mengincar Putin itu menyusul beredarnya video grafis oleh ISIS-K yang menunjukkan para penyerang menembaki penonton di dalam gedung konser—video yang dianggap asli oleh media-media Barat seperti BBC.

Tidak ada pejabat Rusia yang mendukung klaim ISIS, dan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada hari Senin bahwa tidak pantas untuk mengomentari klaim tersebut sampai penyelidikan selesai.

Pejabat Rusia dan propagandis Kremlin sebelumnya mengeklaim tanpa bukti bahwa Ukraina terlibat dalam pembantaian tersebut, yang merupakan pembantaian terburuk di Rusia selama dua dekade.

Ukraina dan Amerika Serikat, yang sebelumnya mengeluarkan peringatan tentang kemungkinan serangan terhadap Rusia, telah menolak klaim Moskow.

Lihat Juga: 4 Resep Buka Puasa Pas untuk Diet, Coba Yuk!

(mas)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya