Kepala Bapanas: Harga Beras Sudah Turun di Rp 14.000/Liter
Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi menyebut, harga beras saat ini sudah mulai turun dan kembali ke Harga Eceran Tertinggi (HET). Hal ini seiring dengan beberapa daerah yang sudah mulai melakukan panen.
Arief mengatakan, harga beras saat ini sudah mulai terkoreksi seiring dengan berjalannya panen yang angkanya mencapai 3 juta ton hingga 3,5 juta ton. Sebab kebutuhan beras nasional hanya sebesar 2,5 juta ton hingga 2,6 juta ton.
"Kemudian panen di Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Seragen, Ngawai, Demak, Grobokan, Lampung, Sumatera Selatan. Harga gabah hari ini rata rata nasional Rp 7.040, sebelumnya di atas Rp 8.000," ujar Arief dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Senin, 4 Maret 2024.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi
Arief menjelaskan, dengan harga gabah yang sudah mulai turun sebesar Rp 7.040 per kilogram (kg), maka harga beras juga sudah mulai turun kembali ke HET Rp 14.000 per kilogram.
"Kalau harga gabahnya Rp 8.000-Rp 9.000 berarti harga berasnya tinggal kalikan dua jadi Rp 18.000 ya. Dan hari ini begitu harga gabah Rp 8.000 otomatis beras itu akan terkoreksi sekitar Rp 2.000 jadi angkanya sekitar Rp 14.000 kembali ke HET," jelasnya.
Arief melanjutkan, inflasi saat ini masih menjadi tantangan utama bagi Pemerintah. Karena pada Februari 2024 ini komoditas beras masih menjadi penyumbang utama dari inflasi RI.
"Inflasi menjadi salah satu tantangan utama bagi kita semua, dan alhamdulillah inflasi nasional bahwa Februari inflasi sebesar 2,75 persen yoy. Dengan kontribusi terbesar dari beras, beras 0,67 persen," imbuhnya.
Sumatera Selatan Catat Inflasi Rendah pada Februari 2024
Kepala BPS Sumsel Moh Wahyu Yulianto mengatakan, laju inflasi year on year Sumsel melandai dari 3,35 menjadi 3,15 persen pada bulan Februari 2024.
VIVA.co.id
3 Maret 2024
Komentar
Posting Komentar