Kopilot Batik Air Ketiduran Saat Flight Usai Urus Bayi Kembar dan Pindah Rumah - detik

 

Kopilot Batik Air Ketiduran Saat Flight Usai Urus Bayi Kembar dan Pindah Rumah

Jakarta 

-

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menginvestigasi kasus pilot dan kopilot maskapai Batik Air sama-sama tertidur selama 28 menit saat pesawat terbang dari Kendari Sulawesi Tenggara ke Jakarta. KNKT mendapat keterangan bahwa kopilot kurang istirahat.

"Selama persiapan penerbangan, second in command (SIC atau kopilot) mengabarkan pilot in command (PIC atau pilot) bahwa dia kurang istirahat," tulis KNKT dalam laporan pendahuluan (preliminary report) terkait penerbangan tersebut seperti dilihat detikcom, Sabtu (9/3/2024).

KNKT meminta keterangan kepada pilot dan kopilot terkait kegiatan selama sekitar H-3 penerbangan. Kopilot mengaku kelelahan karena membantu mengurus bayi kembarnya yang berusia 1 bulan dan sempat pindah rumah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 22 Januari, kopilot memiliki satu jadwal penerbangan dengan total penerbangan 1 jam 2 menit. Tugasnya selesai pukul 18.42 WIB dan kembali ke rumah menumpangi mobil yang dikemudikan sopir.

"Istrinya merawat bayi-bayi tersebut dan SIC (kopilot) membantu selama di rumah," katanya.

Pada 23 Januari, kopilot libur dan bangun pukul 08.00 WIB. Setelah itu, dia pindahan rumah.

"Setelah packing selesai sore harinya, SIC berangkat ke tempat barunya rumah dalam waktu sekitar satu setengah jam," katanya.

Proses pindah rumah dilanjutkan kopilot pada 24 Januari. Dia kembali di rumah baru pukul 14.00 WIB dan kembali membereskan barang-barang pindah rumahnya.

Dia tidur sekitar 19.00 WIB namun beberapa kali terbangun untuk membantu menjaga bayi kembarnya. Dia lalu bangun pada pukul 24.00 WIB dan bersiap menuju bandara.

"SIC (kopilot) merasa kualitas tidurnya menurun akibat beberapa kali terbangun," katanya.

Kopilot tiba di Bandara Soekarno-Hatta pukul 01.26 WIB dan menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum bertugas. Hasilnya, kondisi kopilot dianggap layak bertugas.

"Darah tekanan dan detak jantung PIC normal, dan tes alkohol negatif yang kemudian dianggap layak untuk tugas penerbangan. SIC kemudian mempersiapkan penerbangan bersama awak lainnya," ujarnya.

Sementara itu, pilot bertugas pada 23 Januari dalam penerbangan berdurasi 1 jam 35 menit. Tugasnya itu selesai pukul 12.35 WIB. Pada 24 Januari, pilot tak ada tugas penerbangan sehingga dia mengisinya dengan berolahraga hingga kumpul keluarga.

Dia tidur pukul 20.00 WIB dan sekitar 22.00 WIB bergegas ke bandara. Dia tiba di bandara pukul 01.39 WIB.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Kronologi Pilot-kopilot Tertidur

Peristiwa ini terjadi pada 25 Januari 2024. Pesawat itu terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, menuju Bandara Halu Oleo di Kendari. Pada hari yang sama, pesawat dijadwalkan terbang lagi ke Bandara Soetta.

Pada penerbangan awal, pesawat berangkat dari Bandara Soetta ke Kendari pukul 03.14 WIB. Kopilot meminta izin istirahat kepada pilot dan tidur di kokpit selama sekitar 30 menit. Pesawat itu mendarat di Kendari pukul 07.11 Wita.

Mereka rehat sejenak dan kembali menerbangkan pesawat ke Jakarta sekitar pukul 08.05 Wita dengan nomor penerbangan BTK6723. Pada penerbangan balik ini, giliran pilot yang meminta istirahat sekitar pukul 00.37 UTC atau 08.37 waktu lokal.

Pilot terbangun pukul 01.22 UTC atau 09.22 waktu lokal dan menawarkan kopilot untuk tidur. Saat itu kopilot mengatakan tidak ingin istirahat, pilot pun kembali tidur setelah berbincang sekitar 30 detik.

Sekitar 21 menit kemudian atau pukul 01.43.32 UTC, kopilot berkomunikasi dengan area control center (ACC) Jakarta dan diberi instruksi arah terbang pesawat. Selang 10 detik atau pukul 01.43.42 UTC, kopilot sempat mengikuti instruksi ACC Jakarta, tapi beberapa saat kemudian tertidur.

ACC Jakarta bertanya ke pesawat soal berapa lama pesawat ini akan terbang pada 250 derajat. Namun pilot atau kopilot pesawat BTK6723 ini tidak menjawab karena diduga keduanya tidur.

Hingga pada pukul 02.11 UTC atau 09.11 WIB, pilot terbangun dari tidur dan sadar bahwa pesawat sudah tidak lagi berada di jalur penerbangan yang benar. Pilot lalu melihat kopilotnya juga tidur dan membangunkannya. Pilot kemudian memberi tahu ACC Jakarta bahwa pesawatnya mengalami masalah radio komunikasi dan saat ini masalah itu sudah beres. Pesawat kemudian mendarat di Jakarta dengan lancar.

detikcom berusaha menghubungi perusahaan yang menaungi maskapai Batik Air, yakni Lion Air Group, dengan menghubungi Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro. Namun Danang belum memberi jawaban kepada detikcom hingga berita ini kami unggah.

(jbr/dhn)

Baca Juga

Komentar