Mesir Kasih Isyarat Israel Bakal Gempur Rafah Usai Idulfitri
Kamis, 28 Mar 2024 17:08 WIB
Seorang sumber dari Mesir menyebut Israel bakal menyerang Kota Rafah, selatan Jalur Gaza Palestina, setelah lebaran Idulfitri 1445 H. (AFP/MENAHEM KAHANA)
--
Seorang sumber dari Mesir menyebut Israel bakal menyerang Kota Rafah, selatan Jalur Gaza Palestina, setelah Lebaran Idulfitri 1445 H.
Kepada The New Arab, sumber tersebut mengatakan Israel tak akan melancarkan invasi darat ke Rafah sampai setelah Idulfitri berlangsung.
Dia berujar Israel sudah memberitahu Mesir mengenai hal ini, namun Zionis tidak memberikan tanggal pasti. Israel hanya mengindikasikan bahwa operasi tersebut tidak akan dilakukan sebelum hari raya umat Islam sekitar tanggal 9 April mendatang.
"Komunikasi keamanan antara Mesir dan Israel sedang berlangsung nyaris setiap hari, namun Israel tak membeberkan niat mereka sebenarnya terkait operasi di Rafah," kata dia seperti dikutip The New Arab, Rabu (27/3).
Dia juga menambahkan Kairo telah menerima jaminan bahwa operasi militer di Rafah dilaksanakan "untuk tujuan tertentu."
Sejak bulan lalu, Israel sudah menyatakan niatnya untuk melancarkan operasi militer di Rafah. Namun, operasi itu belum terwujud seiring dengan berbagai peringatan dari negara Barat, termasuk Amerika Serikat.
Pada Senin (25/3), Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pun resmi mengadopsi resolusi yang menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Kendati begitu, sejumlah menteri Israel menegaskan tak mau gencatan senjata jika Hamas belum musnah dan para sandera belum bebas.
Selain itu, menurut Mesir, Israel bakal tetap melancarkan serangan ke Rafah dan tidak akan melakukan gencatan senjata permanen.
"Pihak Mesir tahu bahwa tidak akan ada gencatan senjata permanen di Jalur Gaza karena Israel tidak akan membiarkan Hamas memperbaiki kondisi lapangannya, menambah pasukan mereka, mengulur waktu, dan mengatur napas," ujar sumber Mesir.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga telah menyatakan bahwa tak ada pilihan lain selain menyerang Rafah demi memberantas Hamas.
Meski begitu, dia sebelumnya menyebut operasi ke Rafah "bakal membutuhkan sejumlah waktu."
Agresi Israel di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 32.400 orang. Mayoritas korban ialah anak-anak dan perempuan.
(blq/rds)
Komentar
Posting Komentar