Nego Gencatan Israel-Hamas sampai Netanyahu Desak Warga Terjun Perang - CNN Indonesia

 

Nego Gencatan Israel-Hamas sampai Netanyahu Desak Warga Terjun Perang
CNN Indonesia
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Agresi Israel ke Palestina terutama soal negosiasi gencatan senjata di Jalur Gaza masih menjadi sorotan berita internasional selama akhir pekan.

Berikut kilas berita internasional:

Israel-Hamas Disebut Sedikit Lagi Sepakati Gencatan Senjata 6 Pekan

Israel dan Hamas disebut selangkah lagi menuju kesepakatan gencatan senjata selama enam pekan di Jalur Gaza Palestina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang pejabat senior Amerika Serikat mengatakan Israel telah menyepakati usulan gencatan senjata yang telah dirundingkan dalam beberapa waktu terakhir.

Perjanjian tersebut mempertimbangkan penghentian pertempuran selama enam minggu dan dapat segera diterapkan jika Hamas setuju membebaskan sandera paling rentan yang masih mereka tahan.

10 Tahun Tragedi MH370 Hilang, Keluarga Terus Tuntut Kejelasan

Keluarga penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang kontak secara misterius pada 2014 lalu mendesak penyelidikan dan pencarian baru pada Minggu (3/3), jelang 10 tahun tragedi terjadi.

Penerbangan MH370, sebuah pesawat Boeing 777 yang membawa 239 orang, menghilang dari radar pada 8 Maret 2014, dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing.

Meskipun pencarian terbesar dalam sejarah penerbangan telah dilakukan, pesawat tersebut tidak pernah ditemukan.

Netanyahu Mau Wajibkan Warga Israel Ultra-Ortodoks Ikut Perang di Gaza

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bakal memaksa warga Israel dari kelompok Yahudi ultra-ortodoks untuk masuk militer ikut berperang di Jalur Gaza.

Pernyataan Netanyahu pada Kamis (1/2) tersebut mencuat di saat koalisi dengan partai Yahudi ultra-ortodoks di pemerintahan terancam pecah.

"Kami berencana untuk mewajibkan orang-orang ultra-ortodoks bergabung di IDF (militer Israel) dan pegawai sipil nasional. Kami juga tengah melakukan cara untuk mengenai rencana itu," tutur Netanyahu seperti dikutip dari Reuters.

(rds)

Komentar

Opsi Media Informasi Group

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsiin

Opsitek