Netanyahu Tolak Kritikan Biden Soal Pendekatan Israel di Perang Gaza
-
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menolak mentah-mentah kritikan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang menyebut pendekatannya terhadap perang melawan Hamas di Jalur Gaza "lebih merugikan Israel daripada membantu Israel".
Seperti dilansir Al Arabiya dan AFP, Senin (11/3/2024), kritikan itu disampaikan Biden dalam wawancara yang disiarkan MSNBC pada Sabtu (9/3) waktu setempat.
Biden menyebut Netanyahu "memiliki hak untuk membela Israel, hak untuk terus mengejar Hamas". Namun, Biden juga menegaskan bahwa Netanyahu harus "lebih memperhatikan hilangnya nyawa-nyawa tidak berdosa sebagai konsekuensi dari tindakan yang diambil" di Jalur Gaza.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika yang dia maksud adalah saya menjalankan kebijakan pribadi yang bertentangan dengan mayoritas, keinginan mayoritas warga Israel, dan ini merugikan kepentingan Israel, maka dia salah dalam kedua hal tersebut," tegas Netanyahu mengomentari Biden dalam wawancara dengan Politico.
Biden mendukung Israel selama perang lima bulan terakhir melawan Hamas di Jalur Gaza, namun rasa frustrasi yang dirasakan sang Presiden AS terhadap Netanyahu semakin terlihat.
Kegagalan Netanyahu untuk memulangkan para sandera yang masih ditahan oleh Hamas sejak serangan 7 Oktober tahun lalu, telah memicu unjuk rasa rutin di Israel dan seruan digelarnya pemilu lebih awal.
Namun Netanyahu mengatakan kepada Politico bahwa kebijakannya "didukung oleh mayoritas warga Israel" yang juga mendukung "tindakan yang kami ambil untuk menghancurkan sisa batalion teroris Hamas".
"Upaya untuk menyebut bahwa kebijakan saya adalah kebijakan pribadi yang tidak didukung oleh sebagian besar warga Israel, adalah salah," ujar Netanyahu.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Saksikan juga 'Saat Demo Tuntut Netanyahu Mundur di Tel Aviv Ricuh, Pendemo Diseret Polisi':
"Sebagian besar orang bersatu lebih dari sebelumnya. Dan mereka memahami apa yang baik bagi Israel," tegasnya.
Netanyahu menuai kecaman global dan membuat geram AS, sekutunya yang telah memberikan bantuan militer senilai miliaran dolar, dengan menolak seruan soal pembentukan negara Palestina.
Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken telah berbicara soal reformasi Otoritas Palestina, yang memiliki sebagian kewenangan administratif di Tepi Barat yang diduduki Israel, dengan cara yang bisa "menyatukan kembali" Tepi Barat dan Jalur Gaza di bawah kepemimpinan Otoritas Palestina.
Namun Netanyahu mengatakan bahwa warga Israel "juga mendukung posisi saya yang mengatakan bahwa kita harus menolak keras upaya untuk memaksakan negara Palestina".
(nvc/idh)
Komentar
Posting Komentar