Pemantauan Hilal di Makassar Terkendala Cuaca - Kompas

 Pemantauan Hilal di Makassar Terkendala Cuaca - Kompas.com

Kompas Cyber Media

MAKASSAR, KOMPAS.com - Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan (Sulsel) bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar melakukan Rukyatul Hilal atau pemantaun hilal untuk menetapkan 1 RamadHan 1445 Hijriah.

Lokasi pemantauan hilal dipusatkan di Rooftop Mal Graha Tata Cemerlang atau GTC di Jalan Metro Tanjung Bunga, Kecamatan Talamate, Makassar, Minggu (10/3/2024) sore.

Baca juga: Persiapan Pantau Hilal di Masjid Hasyim Asyari Sudah 90 Persen, Ketua PWNU DKI: Tinggal Setting Alat

Pantauan di lokasi, ada empat teleskop yang disiapkan untuk memantau hilal di Kota Makassar. Dua dari BMKG Wilayah IV Makassar dan dua teleskop dari ormas. 

Cuaca di lokasi juga tampak mendung dan sedikit gerimis disertai angin berembus cukup kencang. 

Baca juga: Peneliti Itera Lampung Sebut Hilal Awal Ramadhan Diperkirakan Sulit Terlihat

Kepala Bidang Observasi BMKG Wil IV Makassar Jamroni mengatakan, pemantauan hilal yang dipusatkan di Mal GTC Makassar berada di atas ketinggian 25 meter dari permukaan laut.

"Pada hari ini cuacanya kurang baik, agak mendung," kata Jamroni kepada awak media di lokasi, Minggu.

Baca juga: Observatorium Bosscha Amati Hilal Pakai Teleskop Berbasis CMOS

Akibatnya, kata Jamroni, Kemenag Sulsel dan BMKG Wilayah IV Makassar agak sulit melihat hilal.

"Jadi memang dengan tinggi hilal yang cukup rendah, yaitu 0,21 derajat kemungkinan untuk pengamatan hilal sangat minim sekali hari ini," ujarnya

Jamroni mengatakan pemantauan hilal akan dimulai sekitar pukul 18.20 Wita.

"Itu waktu saat matahari terbenam. Itu saat gurub. Dimanan di situ dimulai pengamatannya," tuturnya.

Baca juga: Sidang Isbat Awal Ramadhan 2024: Link, Tahapan, Jadwal dan Lokasi Pantau Hilal

Dia mengungkapkan, dengan cuaca kondisi buruk di Kota Makassar sangat sulit melihat hilal hingga 3 derajat.

"Sulit sekali. Kemungkinan besar adalah tidak terlihat, apalagi dengan tinggi bulan yang sangat rendah, yaitu 0,21 derajat. Atau pengamatan bisa diamati sekitar 2 menit saja itu sulit sekali," ungkapnya.

"Selain cuaca ya, itu tingginya hilal sangat rendah. Jadi kalau kita ikuti kriteria yang ditetapkan pemerintah yaitu kriteria visibilitas terlihatnya hilal melalui Mabims adalah 3 derajat. Sudut elevasi sekitar 6,4 derajat," sambungnya.

Jamroni menyatakan, keputusan resmi bulan Ramadan 1445 H menunggu hasil keputusan Badan Hisab Rukyat Pusat Departemen Agama RI.

"Hal itu nanti ditentukan oleh Kementerian Agama melalui sidang Isbat-nya," tandas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

Komentar