Pemerintah Minta Pengusaha Jaga Alur Distribusi Bahan Pangan agar Harga Tak Naik

Jakarta, Beritasatu.com - Pemerintah meminta pengusaha menjaga alur distribusi bahan pangan demi menjaga harga komoditas jelang Ramadan 1445 Hijriah.
ADVERTISEMENT
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan pemerintah melalui kementerian/lembaga (K/L) terkait telah melakukan sidak ke pasar-pasar dan distributor agar tidak ada pihak yang menahan barang.
Apabila ada pihak yang menahan distribusi barang, maka akan menyebabkan kenaikan harga komoditas pangan.
"Kalau sampai ada yang menahan barang, mau enggak mau teman-teman dari penegak hukum akan turun tangan," ujar Tito dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idulfitri 2024 di Jakarta, Senin (4/3/2024).
Meskipun melibatkan aparat penegak hukum, Tito berharap agar penanganan terhadap pengusaha tidak sampai dilakukan secara represif.
Pemerintah berupaya agar langkah tersebut dilakukan dengan bentuk diskusi agar pengusaha mengerti upaya menahan pasokan pangan akan mempengaruhi stabilitas harga di pasar.
"Tentunya kita tidak berharap ada overaktif. Jadi cukup dengan diskusi, mengingatkan, kita harapkan teman-teman pengusaha dapat melancarkan distribusi, tetapi tetap untung," kata Tito.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), komponen harga bergejolak mengalami inflasi 8,47% dan memberikan andil 1,34% ke inflasi tahunan Februari 2024.
Tekanan inflasi komponen harga bergejolak memberikan andil inflasi terbesar. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah beras, cabai merah, daging ayam ras, tomat, bawang putih, dan telur ayam ras.
Pemerintah terus melakukan pemantauan harga dan stok untuk memastikan kebutuhan tersedia. Harga barang yang ada di pasar dan stok yang di Bulog dipantau untuk mengetahui perkembangan harga dan dinamika stok yang ada.
"Menjaga pasokan bahan pokok dan barang penting, jadi barang-barang yang utama seperti beras minyak goreng, cabai, dan lain-lain telur apalagi menjelang Ramadan dan Lebaran nanti pasti demand akan naik," tutur Tito.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp
0 Komentar