Viral, Tersangka Teroris Moskow Diduga Disetrum Kelaminnya oleh Aparat Rusia - Sindonews

 

Viral, Tersangka Teroris Moskow Diduga Disetrum Kelaminnya oleh Aparat Rusia | Halaman Lengkap

Empat tersangka teroris yang membantai 137 orang dalam penembakan massal dan pembakaran di gedung konser Balai Kota Crocus, pinggiran Moskow, Jumat malam lalu. Foto/REUTERS

MOSKOW 

- Gambar-gambar dugaan penyiksaan para tersangka teroris di Moskow oleh aparat keamanan

 Rusia 

telah viral di berbagai platform media sosial.

Salah satu gambar menunjukkan seorang tersangka diduga disetrum pada organ kemaluannya hingga mulutnya berbusa. Ada juga gambar yang menunjukkan tersangka lainnya diduga dipotong telinganya.

Para tersangka tersebut—yang diklaim kelompok ISIS Khorasan sebagai anggotanya—telah membantai 137 orang dalam penembakan massal dan pembakaran di gedung konser Balai Kota Crocus, pinggiran Moskow, pada Jumat malam lalu.

Serangan paling mematikan di Rusia selama dua dekade itu juga menyebabkan 182 orang lainnya terluka.

Salah satu tersangka yang ditangkap, seorang pria yang diidentifikasi sebagai Shamsuddin Fariddun, terlihat dalam foto tergeletak di lantai gym dengan celana ditarik ke bawah dan benda menyerupai kabel tampak menempel di area organ vitalnya.

Kabel tersebut diduga berasal dari telepon lapangan militer TA-57 yang mampu mengeluarkan tegangan hingga 80 volt.

Mulutnya tampak berbusa dan dia tampak mengatupkan giginya.

The Sun menguutip saluran Telegram yang terkait dengan pasukan tentara bayaran Wagner Group yang mengatakan: "Gambar-gambar tersebut menunjukkan bagaimana interogasi biasa dilakukan menggunakan telepon lapangan militer TA-57, dalam bahasa umum ‘Tapik’."

“Dengan memutar kumparan...muatan listrik dilepaskan melalui kabel hingga 80 volt, yang selanjutnya dihubungkan ke tahanan melalui jari, telinga atau alat kelamin," lanjut saluran tersebut.

“Untuk efek terbaik, militan yang ditangkap harus disiram dengan air.”

Diduga penyiksaan terhadap para tersangka sengaja dibocorkan.

Metode yang disukai Wagner Group—yang dipimpin oleh mendiang kroni Putin; Yevgeny Prigozhin—untuk menyingkirkan “pengkhianat” adalah dengan menggunakan palu godam di kepala, yang videonya juga dirilis beberapa bulan lalu.

Kelompok hak asasi manusia (HAM) gulagu.net—yang menyoroti penyiksaan yang meluas di penjara-penjara Rusia—mengatakan: “Selama lebih dari 10 tahun, kami secara konsisten mengungkap penyiksaan dan sifat sistemiknya di Rusia."

“Jelas bahwa sanksi atas penyiksaan ini, serta penyiksaan terhadap tahanan Ukraina, diberikan dari atas...," katanya.

“Sama halnya dengan Prigozhin yang menggunakan palu godam...sebagai eksekutor kehendak pembunuh dan diktator Vladimir Putin," lanjut kelompok HAM tersebut.

“Kalau semua bukti sudah dikumpulkan, kenapa FSB harus menyiksa warga Tajik?

“Agar mereka disalahkan dan menyuarakan versi [kekejaman] yang nyaman bagi Putin dan FSB?” tanya kelompok HAM itu.

Fariddun diduga terlihat mengintai Balai Kota Crocus pada 7 Maret ketika dia difoto di tempat tersebut.

Hal ini bertepatan dengan peringatan dari Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) dan Inggris di Moskow tentang ancaman serangan di tempat ramai.

Fariddun terlihat berlutut setelah ditahan di wilayah Bryansk pada hari Sabtu.

Jurnalis yang diasingkan Dmirty Kolezev—editor media Republic—mengatakan: “Pasukan keamanan Rusia membocorkan foto-foto yang menunjukkan bahwa tersangka serangan teroris yang ditahan disiksa dengan sengatan listrik dengan mengikatkan kabel ke alat kelamin mereka."

“Saya yakin setelah ini akan ada pengakuan bahwa perintah untuk membunuh orang di Crocus diberikan kepada mereka secara pribadi oleh (Presiden Ukraina Volodymyr) Zelensky," lanjut dia.

“Sayangnya, penyiksaan adalah hal yang lumrah. Yang tidak biasa di sini adalah aparat keamanan menyembunyikan hal ini dengan malu-malu."

“Tetapi sekarang mereka bangga akan hal itu dan, rupanya, mereka sendiri yang menyebarkan foto-foto penyiksaan ke saluran Telegram yang bersahabat," katanya.

Pengadilan distrik Basmanny di Moskow pada hari Minggu mendakwa empat tersangka dengan tindakan terorisme sehubungan dengan serangan itu, menyebut mereka sebagai Dalerdzhon Mirzoyev, Saidakrami Rachabalizoda, Shamsidin Fariduni, dan Muhammadsobir Fayzov.

Dikatakan bahwa orang-orang tersebut, yang diidentifikasi oleh media Rusia sebagai warga negara bekas republik Soviet; Tajikistan, yang tinggal di Rusia, akan ditahan sebelum persidangan hingga 22 Mei.

Gambar dari pengadilan menunjukkan salah satu tersangka duduk di sebagai terdakwa dengan perban menutupi telinganya yang terputus.

Seorang lainnya memiliki mata hitam dan kantong plastik robek di lehernya, dan tersangka keempat dengan wajah bengkak tampak mengalami disorientasi dan kesulitan untuk tetap membuka matanya.

Juru bicara Vladimir Putin Dmitry Peskov menolak menjawab pertanyaan CNN tentang dugaan penyiksaan tersebut.

“Saya membiarkan pertanyaan ini tidak terjawab," katanya.

Lihat Juga: Cuaca Sedang Panas, Ini Tips agar Tak Dehidrasi saat Puasa

(mas)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya