42 Orang Tewas Imbas Tanggul Jebol di Kenya
Senin, 29 Apr 2024 23:15 WIB
Jakarta, CNN Indonesia--
Sebanyak 42 orang meninggal dunia usai tanggul di ibu kota Nairobi, Kenya, jebol dan menyapu wilayah sekitar, Senin (29/4).
Gubernur Nakuru County, Susan Kihika, mengatakan tim penyelamat saat ini masih melakukan pencarian korban dengan menggali lumpur serta puing-puing di dekat Kota Mai Mahiu, Rift Valley.
"Empat puluh dua orang tewas, ini masih perkiraan sementara," kata Kihika, seperti dikutip AFP.
Menurutnya, jumlah korban masih akan terus bertambah seiring dengan pencarian yang terus dilakukan.
"Kami berusaha mengatasi situasi ini namun ini sedikit melelahkan, tapi kami melakukan yang terbaik sebisa kami khususnya untuk menyelamatkan para korban yang terseret banjir. Kami berharap masih ada korban yang selamat," ucap Kihika, seperti dikutip CNN.
Palang Merah Kenya pada Senin melaporkan sejumlah orang telah dibawa ke fasilitas kesehatan di Mai Mahiu seiring dengan banjir bandang yang menggenangi desa Kamuchiri tersebut.
"Banjir dilaporkan berasal dari sungai terdekat yang meluap," demikian keterangan kelompok tersebut.
Insiden ini terjadi di saat Kenya tengah dilanda hujan deras yang mengguyur negara tersebut sejak pertengahan Maret lalu. Intensitas hujan ini semakin bertambah dalam beberapa pekan terakhir hingga menyebabkan banjir di sebagian besar wilayah Kenya.
Setidaknya 103 orang dilaporkan meninggal dunia imbas banjir bandang. Ribuan orang juga terpaksa mengungsi.
"Kenya tengah menghadapi banjir parah akibat El Nino dan hujan yang telah berlangsung sejak Maret-Mei 2024," ujar Sekretaris Jenderal dan CEO IFRC Jagan Chapagain di X.
Sejumlah foto dan video yang diambil dari Nairobi, selaku wilayah yang paling terdampak, menunjukkan masyarakat Kenya terdampar di atap rumah dan berupaya menyelamatkan barang-barang yang masih bisa diselamatkan.
Video dari wilayah Sungai Tana juga menunjukkan sebagian besar area sekitar sungai terendam banjir. Jalanan, bangunan, hingga kenderan turut terendam.
Karena kondisi ini, Menteri Pendidikan Kenya pada Senin mengumumkan bahwa seluruh kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama ditunda hingga 6 Mei.
(blq/dna)
Komentar
Posting Komentar