AS Protes 37% Anggota NATO Tak Penuhi Janji | Halaman Lengkap
Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk NATO Julianne Smith. Foto/X/@USAmbNATO
- 12negara NATO belum memenuhi janji untuk membelanjakan 2% PDB mereka untuk pertahanan, menurut Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk NATO, Julianne Smith, pada Senin (8/4/2024).
Blok yang dipimpin AS menetapkan target 2% pada tahun 2014, setelah kudeta yang didukung Barat di Kiev memicu konflik Donbass.
Semua anggota seharusnya membuat tolok ukur “pembagian beban” dalam satu dekade.
“Saat ini kami memiliki 20 sekutu yang memenuhi janji 2%, 20 sekutu,” ujar Smith dalam pidatonya di Universitas Georgetown di Washington DC.
Dia menjelaskan, “Itu adalah peningkatan yang signifikan selama satu dekade. Tentu saja kami ingin semuanya menjadi 32 dan kami akan terus berusaha hingga kami mencapainya.”
Smith adalah pembicara utama pada konferensi ‘NATO at 75: Charting a New Course?’, yang diselenggarakan Pusat Studi Keamanan Georgetown.
Acara tersebut juga menghadirkan Panglima Tertinggi Sekutu Eropa (SACEUR) Jenderal Christopher Cavoli.
Tidak jelas data mana yang diandalkan Smith untuk menyampaikan klaimnya. Pada Februari tahun ini, perkiraan belanja militer tahun 2023 masih menunjukkan hanya 11 negara anggota yang telah memenuhi target 2%, sementara 18 negara masih gagal termasuk Perancis, Belanda, Norwegia, Denmark, Italia, Kanada, Turki, dan Spanyol.
Islandia sebenarnya tidak memiliki kekuatan militer, sementara Finlandia dan Swedia yang masing-masing bergabung pada bulan April dan bulan lalu tidak termasuk dalam perkiraan tersebut.
Polandia tahun lalu membelanjakan 3,9% produk domestik brutonya untuk militer, yang merupakan angka tertinggi di antara seluruh anggota blok tersebut.
Presiden Polandia Andrzej Duda baru-baru ini mengusulkan peningkatan ambang batas belanja minimum menjadi 3%, dengan alasan 2% “tidak lagi cukup.”
Amerika berada di urutan kedua dengan 3,49% PDB-nya. Namun, jika dilihat dari jumlah anggaran militernya, anggaran militernya lebih dari dua kali lipat gabungan seluruh anggota blok lainnya, yakni sebesar USD860 miliar.
Saat berkampanye bulan lalu, mantan Presiden AS Donald Trump menyarankan agar Washington hanya memenuhi komitmen perjanjiannya terhadap anggota NATO yang “bersikap adil”.
Trump pernah mengatakan kepada salah satu anggota blok tersebut bahwa dia akan mendorong Rusia “melakukan apa pun yang ingin mereka lakukan ke negara-negara yang “nakal.”
Dalam pidatonya di Georgetown, Smith berpendapat NATO telah berhasil “berbagi beban” dalam kasus Ukraina.
“Meskipun AS telah memberikan sekitar USD75 miliar bantuan militer ke Kiev, negara-negara Eropa yang menjadi anggota blok tersebut menyumbang sekitar USD110 miliar,” ujar dia.
Utusan AS juga berpendapat dua tahun terakhir adalah masa yang “transformatif,” dan mencatat reorientasi NATO dari perang ekspedisi menjadi menentang Rusia di Eropa.
Pada saat yang sama, dia menunjukkan blok tersebut telah memperbarui strategi keamanannya untuk memandang China sebagai potensi ancaman dan menjangkau “mitra di Indo-Pasifik” untuk melawannya.
Lihat Juga: Libur Lebaran Dimulai, Waspada Macet di Jalur Arteri
(sya)
Komentar
Posting Komentar