Bebas Visa buat Turis China Selamatkan Pariwisata ASEAN
-
Turis China dianggap menjadi penyelamat pariwisata di Asia Tenggara. Kok bisa?
Melansir Asia News Network, Senin (1/4/2024), China menjadi salah satu pasar wisata utama bagi anggota ASEAN. Terobosan bersama-sama Singapura, Malaysia, dan Thailand untuk membebaskan persyaratan visa bagi wisatawan China berbuah manis.
Strategi itu dinilai meningkatkan penerimaan kunjungan pariwisata di tiga negara tersebut dalam dua bulan pertama tahun ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur asosiasi Dr Andrew L. Tan Center for Tourism di Asian Institute of Management Filipina, John Paolo Rivera, mengatakan bahwa akses bebas visa bagi wisatawan China sebagai faktor pendukung meningkatnya penerimaan industri pariwisata ASEAN.
Dia menyebut wisatawan China adalah pembelanja terbesar di antara wisatawan di Asia Tenggara.
"Bersamaan dengan volume wisatawan China, kebiasaan belanja masyarakat China telah mendorong pengeluaran konsumsi dan kontribusi pariwisata terhadap PDB di Asia Tenggara," ujarnya.
Dia menambahkan bahwa pengeluaran wisatawan telah membantu industri pariwisata ASEAN pulih dari kerugian yang dialami selama pandemi. Bahkan, pengeluaran wisatawan China mungkin telah menciptakan pengaruh terbesar bagi Singapura.
Dalam data resmi menunjukkan kedatangan pengunjung internasional ke Singapura mencapai 13,6 juta dan China masuk ke tiga terbesar dalam tahun lalu. Singapore Tourism Board menjelaskan bahwa penerimaan pariwisata mencapai USD 15 miliar USD (sekitar Rp 238,8 triliun) dalam sembilan bulan pertama tahun lalu dan turis China merupakan pembelanja terbesar dengan mencapai lebih dari USD 1,7 miliar USD (sekitar Rp 27,06 triliun).
Konektivitas penerbangan
Peneliti senior di East Asian Institute National University of Singapore, Yu Hong, mengatakan bahwa perjanjian bebas visa yang telah dimulai sejak 9 Februari meningkatkan jumlah pengunjung dari China ke Singapura. Terutama saat festival musim semi berlangsung.
Yu menjelaskan Singapura selalu menjadi spot populer wisatawan China karena kedekatan geografis, kesamaan budaya, dan adanya penerbangan langsung dari dan ke kota-kota di China.
Di Malaysia, para pejabat menyambut penumpang dalam penerbangan perdana China Eastern Airlines pada 16 Maret lalu. Penerbangan tersebut dari Kunming di Provinsi Yunnan ke Kuala Lumpur.
Direktur Jenderal Badan Promosi Pariwisata Malaysia, Manoharan Periasamy, mengatakan bahwa rute baru ini memberikan peluang besar untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan China. Terutama ketika kebijakan bebas visa telah berlaku sejak 1 Desember.
Di tahun 2024, Malaysia menargetkan 27,3 juta kunjungan wisatawan internasional, dengan 5 juta di antaranya diperkirakan berasal dari TiongkokChina.
Sementara itu, 3,96 juta turis asing tiba di Thailand dari 1 Januari hingga 8 Februari. Juru bicara pemerintah Thailand Chai Wacharonke menjelaskan turis dari Cina menduduki peringkat teratas dengan 730.747 pengunjung.
Menurut Trip.com, pada tanggal 1 Maret, jumlah turis Cina yang berkunjung ke Thailand naik lebih dari 30 persen dibandingkan dengan periode yang sama setahun sebelumnya.
Qin Jing, wakil presiden Trip.com Group, mengatakan bahwa implementasi pembebasan visa bersama pada bulan Maret memiliki implikasi yang sangat positif bagi pertumbuhan pariwisata di kedua negara.
Simak Video "Tips Mengetahui Pemandu Wisata yang Resmi"
(wkn/fem)
Komentar
Posting Komentar