Canggihnya Serangan Iran ke Israel, Pakar Bandingkan dengan Rusia - CNN Indonesia

 

Canggihnya Serangan Iran ke Israel, Pakar Bandingkan dengan Rusia

Tech

Selasa, 16/04/2024 14:55 WIB

Foto: AFP via Getty Images/AHMAD AL-RUBAYE

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa pakar militer membandingkan serangan Iran ke Israel pada akhir pekan lalu dengan taktik yang dilancarkan Rusia ke Ukraina.

Pada Sabtu lalu, Iran meluncurkan 300 drone, rudal balistik, dan rudal jelajah ke Israel. Menurut pasukan militer Israel (IDF), 99% serangan tersebut mampu dideteksi sebelum mengenai target.

"Paket serangan yang dilancarkan mirip dengan yang digunakan berulang kali oleh Rusia untuk menyerang Ukraina," kata Brian Carter dan Frederick W. Kagan, pakar pertahanan untuk American Enterprise Institute's Critical Threats Project, dikutip dari Business Insider, Selasa (16/4/2024).

IDF mengestimasikan penyerangan tersebut menggunakan 170 drone, 30 rudal jelajah, dan 120 rudal balistik.

"Drone meluncur dengan baik sebelum rudal balistik ditembakkan. Kemungkinan mereka berharap serangan akan tiba di jendela pertahanan udara Israel berbarengan dengan rudal jelajah dan drone," kata analis.

Kecepatan drone dan rudal jelajah yang lebih lambat bertujuan untuk membuat sistem pertahanan udara Israel kelelahan. Dengan begitu, rudal balistik akan lebih mulus untuk menyasar target.

"Rusia telah melakukan pendekatan serupa berulang kali," kata pakar.

"Pasukan Iran tak memperhitungkan sistem pertahanan Israel yang lebih canggih ketimbang Ukraina untuk menghadang serangan seperti itu," ia menambahkan.

Namun, tak semua pihak setuju bahwa Iran meniru aksi Rusia di Ukraina. Fabian Hinz, peneliti pertahanan di London International Institute for Strategic Studies mengatakan Iran meluncurkan serangan rudal kombinasi untuk memberikan peringatan ke Israel.

Jadi, strategi Iran untuk memberikan peringatan keras terlebih dahulu ke Israel melalui serangan pada akhir pekan lalu.

"Serangan ini dirancang untuk membangun kembali mekanisme pencegahan di pihak Iran," kata Rodger Shanahan, anggota lembaga think tang Australia, Lowy Institute.

Saksikan video di bawah ini:

Operator Telko Sambut Berkah Traffic Data & Broadband Ramadan-Lebaran


(fab/fab)

Komentar

Baca Juga

Arenanews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsiin

Opsitek