Cerita dr Boyke dapat Pasien Anak SMP Hamil Tapi Masih Perawan, TERNYATA OH Faktor Ini Penyebabnya - Halaman all
Cerita dr Boyke dapat Pasien Anak SMP Hamil Tapi Masih Perawan, Ternyata Faktor Ini Penyebabnya
SERAMBINEWS.COM - Seksolog dr Boyke Dian Nugraha membagikan ceritanya saat menangani seorang pasien anak SMP dengan kondisi hamil padahal saat itu masih perawan.
Bagaimana bisa ada wanita yang masih perawan tapi mengalami kehamilan? Padahal selama ini kita ketahui bersama bahwa terjadinya kehamilan harus didahului dengan penetrasi saat hubungan seksual sehingga tidak mungkin masih perawan bisa hamil.
Dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube HAS creative dalam sebuah program PWK (Poadcast Warung Kopi) yang dipandu oleh Pras Teguh, dr Boyke menceritakan jika dirinya pernah menangani seorang pasien yang bisa hamil namun masih perawan.
"Ada pasien kelas dua SMP ya dok?" tanya Pras Teguh kepada dr Boyke saat menjadi bintang tamu.
"Iya kelas dua SMP dan hamil, pas saya periksa dia masih (perawan), artinya belum robek selaput daranya," kata dr Boyke.
Usai digali lebih lanjut, dr Boyke menemukan fakta bahwa anak SMP tersebut telah bermain bersama teman laki-lakinya yang juga anak kelas tiga SMP dengan cara menggesek-gesek dan mengoleskan sperma di bagian miss V.
Baca juga: Mengenal Fimosis, Indikasi Medis yang Mengharuskan Penderitanya untuk Sunat, Ini Penjelasan dr Boyke
"Ternyata main begitu sama anak laki-lakinya kelas tiga SMP dioles-oles, aku sampai nanya emangnya selai sampai dioles oles ke atas roti," sambung dr Boyke.
Lantas mengapa bisa terjadi kehamilan padahal masih perawan?
Menurut dr Boyke, kehamilan memang bisa terjadi meski Mr P tidak penetrasi ke dalam Miss V.
Sehingga tidak jadi jaminan mengeluarkan air mani dan sperma di luar bisa mencegah kehamilan.
Dalam kasus di atas, dr Boyke mengatakan bahwa di dalam Miss V terdapat lubang selaput dara untuk keluarnya darah haid, dari sinilah masuknya sperma ke tubuh anak SMP tersebut meski tidak ada penetrasi.
"Ini karena kan di dalam miss V itu ada yang namanya selaput dara, selaput dara itu kan berlubang tempat mengeluarkan darah haid.
Baca juga: Jarang Diketahui, Ini Tiga Manfaat Daun Sirih untuk Kesehatan, dr Boyke Bagikan Takaran yang Pas
Nah dia masuk spermanya dari situ, dia oles-oles doang tapi bisa masuk, karena dia waktu melakukan itu pas wanitanya dalam masa subur sehingga sperma itu bisa tertarik dengan bantuan lendir-lendir yang dikeluarkan Miss V pada sata masa subur.
Dia itu (sperma) akan mencari mencari jalan melalui liang tempat keluarnya darah haid, jadi dia masih perawan tapi bisa hamil," terang dr Boyke.
Berkaca dari kejadian tersebut, dr Boyke kemudian menegaskan tentang pentingnya memberikan edukasi seksual sejak dini pada anak.
Edukasi seksual memang sering dianggap tabu oleh masyarakat padahal justru punya pengaruh besar.
dr Boyke menekankan kepada para orang tua untuk memberi tahu anak tentang batasan-batasan dalam pacaran hingga memberikan kesadaran untuk bisa mengatur dirinya sendiri.
Memberi Edukasi Seks untuk Anak, Bagaimana Caranya? dr Boyke Bagikan 5 Cara Ini, Orang Tua Simak!
Bagi sebagian orang tua membahas soal edukasi seks pada anak masih dianggap tabu.
Padahal menurut seksolog dr Boyke, edukasi seks pada anak harus diberikan sejak dini.
Hal ini dilakukan agar anak memahami tentang tubuh, hubungan interpersonal, hingga batasan-batasan yang penting dalam menghadapi ssituasi berpotensi berbahaya, termasuk rentan mendapatkan kejahatan seksual.
Maka dari itu, sudah saatnya orang tua memberikan pendidikan seks pada anak, dalam hal ini, orang tua memiliki peran penting.
Lantas, kapankah waktu yang tepat orang tua ajarkan edukasi seksual pada anak?
Menurut dr Boyke, edukasi seksual penting dilakukan namun harus sesuai dengan porsinya. Ini tentu penting bagi anak untuk melindungi dirinya dari pedofilia.
Dikutip Serambinews.com dari akun Instagram @horn.indonesia, dr Boyke mengatakan, sebaiknya edukasi seksual perlu diberikan sejak dini kepada anak.
"Edukasi seksual sejak dini perlu untuk menghindarkan predator seksual," kata dr Boyke.
Tak hanya itu, pada kesempatan lainnya, dr Boyke mengatakan bahwa kurangnya edukasi seksual menjadi faktor utama pemicu banyaknya seks pra nikah yang terjadi pada masa sekarang ini.
Tentunya hal ini menjadi perhatian bagi banyak pihak, mengingat ada banyak risiko yang ditimbulkan jika terjadi seks pranikah pada remaja hingga dewasa.
Hal tersebut disampaikan dr Boyke melalui video yang diunggah akun Instagram @horn.indonesia.
Menurut dr Boyke, terjadinya kasus seks pranikah dikarenakan kurangnya edukasi seksual yang diberikan kepada orang tersebut.
"Mengapa banyak sekali terjadi seks pra nikah? Karena kurangnya pendidikan seks sesuai dengan pola budaya dan agama kita," katanya.
Seks pranikah atau istilahnya, “pre-marital sex”, merupakan aktivitas seksual yang dilakukan tanpa adanya ikatan perkawinan yang sah.
Banyaknya kasus seks pranikah tentunya menjadi kekhawatiran tersendiri. Pasalnya, ada banyak bahaya yang ditimbulkan.
Tak hanya berisiko terkena penyakit HIV/AIDS, dr Boyke mengatakan bahkan tiga risiko berikut ini bisa mengintai para remaja hingga dewasa yang melakukan seks pranikah.
Ketiga risiko tersebut adalah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan, terkena penyakit kelamin hingga kanker mulut rahim.
"Lalu apa bahayanya? Tentu saja kehamilan yang tidak diinginkan yang biasanya diakhiri dengan penguguran kandungan.
Kedua adalah, banyaknya penyakit- penyakit kelamin seperti genore, herpes, sifilis, yang bsa mengakibatkan nantinya kecacatan pada janin.
Bahkan HIV/AIDS yang blm ada obatnya dan belum bisa disembukan.
Yang ketiga ini buat para wanita, bisa terjadi kanker mulut rahim," tandasnya.
Agar tidak terjadi risiko seperti yang telah disebutkan di atas, maka penting sekali orang tua memberikan edukasi seksual pada anak sejak dini.
Lantas apa saja yang bisa disampaikan orangtua untuk pendidikan seksual pada anak di usia dini?
Menurut dr Boyke, adapun cara untuk memberikan pendidikan seksual kepada anak bisa dimulai dengan PANTS RULE.
PANTS RULE merupakan kepanjangan dari lime poin berikut :
- Private Is Private,
- Always Remember That Your Body Belongs to You
- No Means No,
- Talk About the secrets. that upset you
- Speak up.
P : Private Is Private
Artinya, organ tubuhmu milik kamu.
Ajarkan kepada anak untuk mempelajari organ-organ tubuh dan bagian tubuhnya.
Ajarkan pula ada beberapa organ tubuh yang tidak boleh diberi kepada siapapun baik itu menyentuh dan sebagainya.
A : Always Remember That Your Body Belongs to You
Artinya : Itu punya kamu, jadi kamu gak boleh ada orang yang menyentuh kamu.
Beri tahu kepada anak, tidak boleh ada yang menyentuh tubuh kecuali tanpa izin.
Beri tahu anak bahwa tidak ada yang boleh melihat, bahkan menyentuh bagian tubuh intimnya, kecuali orang tua atau pengasuh yang dipercaya.
N : No Means No
Artinya : Kalau dia maksa, tetap katakan tidak.
Ajarkan anak untuk berkata tidak jika ada seseorang yang memaksa, baik itu memaksa menyentuh dan sebagainya.
T : Talk About the secrets that upset you
Artinya : Bicara Tentang rahasia yang membuatmu kesal
Ajarkan anak untuk bisa mengkomunikasikan apa yang ia rasakan terutama hal-hal yang membuat dirinya kesal.
Hal ini berfungsi jika anak berani berbicara ketika mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan.
"Jangan ada rahasia kalau ada orang orang yang mencoba mengarayangi kamu atau mencoba menyentuh kamu," kata dr Boyke.
S : Speak up
Ajarkan anak berteriak jika terdapat perlakuan pemaksaan seperti memaksa meraba-raba bagian tubuh atau menyentuh tubuh.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)
0 Komentar