Iran Serang Israel, Saudi-Kuwait Ogah Fasilitasi Serangan Balasan AS
--
Negara-negara Teluk di Timur Tengah seperti Arab Saudi, Uni Emirate Arab (UEA), Oman dan Kuwait mendesak Amerika Serikat (AS) tidak menggunakan pangkalan militer AS yang berada di wilayah mereka untuk melakukan serangan balasan ke Iran.
Seorang sumber pejabat senior AS dikutip dari Middle East Eye (MEE) menjelaskan negara-negara Timur Tengah sedang 'bekerja keras' untuk menutup jalur yang dapat menghubungkan mereka dengan pembalasan AS terhadap Iran dari pangkalan di dalam negara mereka.
Arab Saudi cs juga berupaya mencegah pesawat tempur AS terbang di atas wilayah udara mereka jika AS tetap ngotot melakukan serangan balasan terhadap Iran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikabarkan AS telah menghabiskan waktu puluhan tahun berinvestasi di pangkalan militer di negara-negara Timur Tengah.
Seorang pejabat dan mantan pejabat AS menjelaskan pangkalan udara di negara-negara Timur Tengah menjadi landasan peluncuran paling nyaman bagi AS untuk melawan Iran lantaran jaraknya dekat dengan Iran.
Keengganan negara-negara Timur Tengah ini telah mempersulit persiapan AS ketika sedang berperang dalam menanggapi potensi serangan Iran terhadap Israel. Pejabat dan mantan pejabat AS telah meyakini serangan akan segera terjadi, seperti yang telah dilaporkan sebelumnya di tempat lain.
"Ini kacau," kata seorang pejabat senior AS kepada Middle East Eye.
AS memiliki kurang lebih 40.000 tentara di Timur Tengah. Mayoritas berada di negara-negara Teluk yang kaya minyak, dan berpangkalan di serangkaian pangkalan udara dan angkatan laut yang strategis.
Sebelum serangan Iran ke Israel, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz sempat menyerukan negara-negara dunia ikut mendesak Israel untuk menghentikan aksi brutal terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
Pernyataan Raja Salman muncul dalam pidato yang dibacakan Menteri Media Saudi Salman Al Dosari menjelang Ramadan, Minggu (10/3).
Tak hanya Saudi, Kuwait, Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA) juga sempat mengutuk rencana tentara Israel untuk menyerang Rafah, yang berada di selatan Jalur Gaza pada Sabtu (10/2) lalu.
(rzr/isn)
Komentar
Posting Komentar