Pernyataan Saudi, China hingga Negara-negara Barat soal Iran vs Israel - detik

 

Pernyataan Saudi, China hingga Negara-negara Barat soal Iran vs Israel

Jakarta 

-

Sejumlah pimpinan negara hingga perwakilannya buka suara mengenai rentetan serangan drone dan rudal dilakukan Iran terhadap Israel. Ada negara yang mengecam keras aksi penyerangan yang dilakukan Iran terhadap Israel, ada pula yang prihatin atas situasi Timur Tengah yang kian memanas.

Sabtu (13/4) malam waktu setempat, drone-drone dan misil-misil Iran meluncur menyerang Israel. Pihak yang meluncurkan serangan adalah Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).

Rentetan serangan udara yang dilancarkan Iran terhadap Israel disebut sebagai "Operation True Promise" atau "Operasi Janji Sejati" dengan tujuan membalas serangan terhadap gedung Konsulat Tehran di Suriah awal bulan ini. Serangan mematikan itu menewaskan tujuh personel Garda Revolusi Iran, termasuk dua jenderal militer negara tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Operasi Janji Sejati dari Iran merupakan respons terhadap kematian tujuh personel Garda Revolusi Iran dalam serangan yang diyakini didalangi oleh Israel di Damaskus pada 1 April lalu.

Dirangkum detikcom, Minggu (14/4/2024), berikut pernyataan serta sikap negara-negara di dunia atas pecahnya perang Iran Vs Israel:

1. Kata Presiden Iran soal Serangan Balasan ke Israel

Presiden Iran Ebrahim Raisi buka suara mengenai serangan udara yang diluncurkan Iran kepada Israel. Raisi mengatakan operasi yang dilancarkan terhadap Israel merupakan bentuk pertahanan diri yang sah.

Raisi pun memuji IRGC sebagai "orang-orang pemberani" yang "memberikan pelajaran kepada rezim Zionis".

"Hukuman terhadap agresor yang merupakan janji sebenarnya dari pemimpin tertinggi telah dipenuhi," kata Ebrahim, seperti dilansir Al Jazeera.

Presiden Iran: Serangan Hamas ke Israel Adalah Jihad!Presiden Iran Ebrahim Raisi Foto: Reuters

Dia menambahkan bahwa operasi tersebut "dalam kerangka hak pembelaan diri yang sah" sebagai tanggapan atas tindakan agresif Israel.

Raisi juga mengatakan bahwa Iran selama enam bulan terakhir, dan juga dalam beberapa minggu terakhir, menggunakan segala cara untuk menunjukkan "dampak mengerikan" dari kelambanan Dewan Keamanan PBB sehubungan dengan pelanggaran hukum internasional yang dilakukan Israel.

"Kami merekomendasikan para pendukung rezim pendudukan untuk menghargai tindakan bertanggung jawab dan tepat yang dilakukan oleh Republik Islam dan menghentikan dukungan buta terhadap rezim agresor ini," tambahnya.

2. Nethanyahu: Kita Akan Menang!

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pernyataan singkat setelah negaranya dihujani rentetan serangan drone dan rudal Iran. Netanyahu menegaskan Israel akan mampu "menang".

"Kita mencegat, kita memukul mundur (serangan), bersama-sama kita akan menang," tulis Netanyahu dalam pernyataan berbahasa Ibrani via akun resmi media sosial X miliknya, seperti dilansir Al Jazeera.

Netanyahu belum memberikan pernyataan resmi secara panjang terkait serangan Iran terhadap Israel.

FILE PHOTO: Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu addresses the Knesset, Israel's Parliament in Jerusalem, May 23, 2023. REUTERS/Ronen Zvulun/File PhotoFILE PHOTO: Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu. REUTERS/Ronen Zvulun/File.

Namun, sebelum serangan Iran terjadi pada Minggu (14/4) dini hari, Netanyahu menyatakan negaranya siap menghadapi serangan dari Iran. Dia juga menegaskan bahwa "siapa pun yang mencelakai kami, kami akan mencelakai mereka".

"Dalam beberapa tahun terakhir, dan khususnya dalam beberapa pekan terakhir, Israel telah bersiap menghadapi serangan langsung oleh Iran. Sistem pertahanan kami telah dikerahkan, kami siap menghadapi skenario apa pun, baik secara defensif maupun ofensif," tegasnya.

"Negara Israel kuat. IDF (Angkatan Bersenjata Israel) kuat. Masyarakat juga kuat," sebut Netanyahu.

"Kami telah menetapkan prinsip yang jelas: Siapa pun yang mencelakai kami, kami akan mencelakai mereka. Kami akan mempertahankan diri kami terhadap ancaman apa pun dan akan melakukannya dengan tenang dan penuh tekad," tegasnya lagi.

China sempat menyampaikan seruan usai Iran serang Israel. Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

3. Seruan China

China menyampaikan keprihatinannya terhadap eskalasi usai serangan Iran Terhadap Israel. China berharap para pihak terkait dapat menahan diri demi mengurangi ketegangan lanjutan.

Dilansir BBC, Minggu (14/4/2024), China menyerukan 'pengendalian diri' dalam menyikapi konflik usai serangan tersebut. China menyatakan pihaknya "sangat prihatin dengan eskalasi yang terjadi saat ini", dan menambahkan bahwa pihaknya meminta "pihak-pihak terkait untuk tetap tenang dan menahan diri untuk menghindari peningkatan ketegangan lebih lanjut".

China dikenal memiliki hubungan diplomatik dan ekonomi yang erat dengan Iran, sementara AS dalam sepekan terakhir telah menyerukan China untuk mendesak Tehran atau Ibu Kota Iran agar tidak melancarkan serangan balasan terhadap Israel.

Namun, para pejabat AS secara pribadi mengatakan mereka tidak melihat bukti bahwa China telah memberikan tekanan terhadap Iran, menurut laporan Financial Times.

4. AS Kutuk Serangan Iran, tapi Tak Dukung Jika Israel Serang Balik

Presiden AS Joe Biden mengutuk keras serangan Iran terhadap Israel. Biden menyatakan komitmen AS membantu Israel menghancurkan seluruh drone hingga rudal kiriman Iran.

Dilansir BBC, Minggu (14/4/2024), Biden mengatakan ia telah mengarahkan pesawat militer AS beserta kapal perusak pertahanan rudal balistik ke wilayah tersebut selama sepekan terakhir.

"Berkat pengerahan ini dan keterampilan luar biasa dari anggota militer kami, kami membantu Israel menghancurkan hampir semua drone dan rudal yang masuk," kata Biden.

"Saya mengutuk keras serangan-serangan ini." sambungnya.

U.S. President Joe Biden meets with members of his national security team as seen in this White House handout image taken in the Situation Room at the White House, in Washington, U.S., April 13, 2024. The White House/Handout via REUTERS THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. PART OF THE PICTURE WAS OBSCURED BY SOURCEU.S. President Joe Biden meets with members of his national security team as seen in this White House handout image taken in the Situation Room at the White House, in Washington, U.S., April 13, 2024. The White House/Handout via REUTERS THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. PART OF THE PICTURE WAS OBSCURED BY SOURCE Foto: via REUTERS/THE WHITE HOUSE

Joe Biden menyatakan kembali dukungan teguh negaranya untuk Israel setelah rentetan serangan drone dan rudal Iran menghujani sekutunya tersebut. Namun demikian, Biden menegaskan Washington tidak mendukung segala bentuk serangan balasan Israel terhadap Iran

Seperti dilansir CNN dan Axios, penegasan itu disampaikan oleh Biden saat berbicara via telepon dengan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu pada Sabtu (13/4) waktu AS atau Minggu (14/4) waktu Israel, setelah serangan udara Iran menghujani wilayah Israel.

Teheran menegaskan bahwa rentetan serangan udara yang dilancarkan terhadap wilayah Israel itu merupakan respons terhadap apa yang disebutnya sebagai "tindakan agresif rezim Zionis terhadap Kedutaan Besar Iran di Damaskus" -- merujuk pada serangan Tel Aviv pada awal bulan ini.

Iran juga menyebut serangannya terhadap Israel sebagai "pertahanan diri yang sah" berdasarkan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Saat berbicara kepada Netanyahu via telepon, Biden "menegaskan kembali komitmen teguh Amerika" terhadap keamanan Israel.

"Saya mengatakan kepadanya bahwa Israel menunjukkan kapasitas luar biasa untuk bertahan melawan dan mengalahkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya -- mengirimkan pesan yang jelas kepada musuh-musuhnya bahwa mereka tidak bisa secara efektif mengancam keamanan Israel," ujar Biden.

Namun menurut sejumlah pejabat senior pemerintahan AS yang enggan disebut namanya, Biden juga menegaskan kepada Netanyahu bahwa AS tidak akan berpartisipasi dalam operasi serangan apa pun terhadap Iran, dan tidak akan mendukung operasi semacam itu.

Selanjutnya adalah sikap negara Arab, Qatar hingga Mesir menyikapi perang Iran Vs Israel. Selengkapnya di halaman selanjutnya.

5. Sikap Arab Saudi, Qatar hingga Mesir

Arab Saudi turut memberi pernyataan sikap atas serangan udara Iran ke Israel. Arab Saudi prihatin melihat situasi ini.

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi lewat akun X resminya menyampaikan rasa keprihatinannya atas eskalasi kawasan Timur Tengah, Minggu (14/4/2024).

"Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyatakan keprihatinan mendalam atas perkembangan eskalasi militer di kawasan dan dampak seriusnya serta mendesak semua pihak untuk menahan diri secara maksimal dan melindungi kawasan dan rakyatnya dari bahaya perang," tulis Kemlu Arab Saudi.

Saudi meminta semua pihak menahan diri demi keselamatan warga dari bahaya yang timbul akibat konflik antarnegara. Kemlu Saudi juga mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk menjaga perdamaian.

"Kemlu Saudi menegaskan kembali sikap Kerajaan Saudi, mendesak DK PBB untuk memenuhi kewajibannya menjaga perdamaian dan keamanan internasional. Kawasan ini penting untuk perdamaian dan keamanan global, dan DK PBB harus bertindak untuk mencegah peningkatan krisis, yang dapat menimbulkan konsekuensi serius," tulis Kemlu Saudi.

Qatar, salah satu negara Arab yang dekat dengan Iran, menyampaikan perhatiannya terhadap kondisi terbaru ini. Dilansir CNN, Qatar menyerukan semua pihak untuk "menghentikan eskalasi, meredakan ketegangan, dan menahan diri secara maksimal."

Mesir, negara Arab di Afrika Utara yang berbatasan dengan Israel, menyatakan kondisi saat ini adalah hasil langsung dari yang sudah diperingatkan Mesir yakni akibat dari perang oleh Israel di Jalur Gaza.

Pakistan, negara mayoritas Islam terbesar di dunia yang juga tetangga Iran, mengatakan serangan Iran ke Israel adalah konsekuensi gagalnya diplomasi.

6. Inggris-Jerman-Prancis-Kanada Bela Israel

Negara-negara di Eropa Barat plus negara di Amerika Utara membela Israel dan mengutuk Iran. Negara-negara tersebut, selain Amerika Serikat (AS) yang tentu saja membela Israel, adalah Inggris, Jerman, Prancis, dan Kanada. Simak daftarnya sebagai berikut:

Inggris
Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, mengatakan akan melindungi keamanan Israel dan negara-negara tetangganya. Inggris mengupayakan stabilitas keamanan di kawasan Timur Tengah untuk mencegah pertumpahan darah.

"Saya mengutuk sekeras-kerasnya terhadap serangan sembrono rezim Iran terhadap Israel. Iran sekali lagi maksudnya untuk menuai kekacauan di halaman belakang rumahnya sendiri," cuit Sunak di akun X-nya, Mingu (14/4/2024).

"Inggris (UK) akan terus membela keamanan Israel dan semua sahabat regional kami, termasuk Yordania dan Irak," cuit Sunak.

Rishi Sunak suka sarapan di McDonald'sPM Inggris Rishi Sunak Foto: site news

Jerman
Dilansir BBC, Jerman juga "mengutuk sekeras-kerasnya" serangan Iran terhadap Israel. Hal ini disampaikan oleh Kanselir Olaf Scholz lewat juru bicara.

"Dengan serangan yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat dibenarkan ini, Iran mempertaruhkan konflik regional. Jerman berada di sisi Israel," kata juru bicara tersebut.

Prancis

Dilansir AFP, pernyataan disampaikan oleh Menteri Luar negeri Prancis, Stephane Sejourne.

"Prancis menegaskan kembali ikatan terhadap keamanan Israel dan menjamin solidaritasnya," cuit Sejourne di akun X-nya.

Menurut Sejourne, aksi Iran telah membuat Timur Tengah menjadi tidak stabil. Prancis mengecam Iran yang menyerang Israel.

"Prancis mengutuk keras serangan yang dilancarkan Iran terhadap Israel," cuitnya.

"Dengan memutuskan tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, Iran mengambil langkah baru dalam tindakan destabilisasi dan mengambil risiko peningkatan militer," imbuhnya.

Selanjutnya sikap Negara Kanada, Jepang hingga Rusia. Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Kanada

Dilansir CNN, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan negaranya mendukung Israel. Trudeau mengutuk aksi serangan Iran.

"Kanada tegas mengutuk serangan udara Iran terhadap Israel," kata Trudeau. "Kami mendukung Israel. Setelah mendukung serangan brutal Hamas pada 7 Oktober, aksi terbaru rezim Iran dapat mendestabilitasi kawasan dan membuat perdamaian semakin sulit," kata Trudeau.

"Kami mendukung hak mempertahankan diri Israel dan warganya dari serangan-serangan itu," kata Trudeau.

Canada's Prime Minister Justin Trudeau speaks during Question Period in the House of Commons on Parliament Hill in Ottawa, Ontario, Canada January 29, 2024. REUTERS/Blair Gable Acquire Licensing Rights, opens new tabCanada's Prime Minister Justin Trudeau Foto: REUTERS/Blair Gable Acquire Licensing Rights

7. Jepang Nilai Serangan Iran ke Israel Perburuk Situasi Timur Tengah

Jepang angkat bicara mengenai serangan rudal yang diluncurkan Iran ke Israel. Jepang menilai serangan tersebut justru semakin memperburuk situasi di Timur Tengah.

Jepang merupakan negara selanjutnya yang mengeluarkan pernyataan usai serangan balasan Iran terhadap Israel. Namun, Jepang mengatakan serangan Iran 'semakin memperburuk' situasi regional.

"Serangan ini semakin memperburuk situasi Timur Tengah saat ini," kata pernyataan menteri luar negeri Jepang seperti dilansir Al Jazeera.

Jepang mengaku prihatin atas serangan tersebut. Jepang turut mengutuk keras serangan yang memicu eskalasi.

"Kami sangat prihatin dan mengutuk keras eskalasi semacam ini," tegasnya.

8. Pernyataan Hamas soal Perang Iran Vs Israel

Hamas mengatakan serangan Iran terhadap Israel adalah 'hak alami' atas kejahatan yang dilakukan Zionis.

"Operasi militer yang dilakukan Iran terhadap entitas Zionis adalah hak alami dan merupakan respons terhadap kejahatan yang menargetkan konsulat di Damaskus," kata kelompok Palestina dalam sebuah postingan di Telegram, seperti dilansir Al Jazeera.

Hamas mengatakan pihaknya menegaskan "hak alami" negara-negara dan masyarakat di kawasan untuk membela diri "dalam menghadapi agresi Zionis", dalam konteks ini mengacu pada Israel.

"Kami menyerukan kepada negara Arab dan Islam kami, masyarakat bebas di dunia dan kekuatan perlawanan di kawasan untuk melanjutkan dukungan mereka terhadap banjir Al-Aqsa," tambah kelompok itu, mengacu pada serangan mereka pada 7 Oktober terhadap Israel.

9. Harapan Rusia Usai Serangan Udara Iran Hantam Israel

Rusia prihatin atas eskalasi di Timur Tengah setelah serangan Iran terhadap Israel. Rusia lantas menyerukan agar seluruh pihak dapat menahan diri.

"Kami sangat prihatin dengan eskalasi berbahaya lainnya di Timur Tengah dan menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri," kata Kementerian Luar Negeri Rusia, menurut sebuah unggahan di Telegram oleh kantor berita Rusia TASS, seperti dilansir Al Jazeera.

Rusia berharap ketegangan di Timur Tengah dapat diselesaikan antar-negara secara diplomatik.

"Kami berharap masalah-masalah di Timur Tengah akan diselesaikan oleh negara-negara melalui cara-cara politik dan diplomatik," tambah kementerian tersebut.

10. RI Minta DK PBB Segera Bertindak

Indonesia prihatin dengan konflik yang terjadi antara Iran dan Israel. Indonesia menyerukan semua pihak menahan diri.

"Indonesia sangat prihatin atas eskalasi situasi keamanan di Timur Tengah dan menyerukan semua pihak untuk menahan diri," demikian keterangan Kemlu yang diunggah di akun Mofa Indonesia.

Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB segera bertindak menurunkan ketegangan tersebut. Termasuk melakukan gencatan senjata Israel terhadap Palestina.

"Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB segera bertindak untuk menurunkan ketegangan dan terus berupaya menciptakan perdamaian di Timur Tengah, termasuk menghentikan pendudukan ilegal Palestina dan berbagai pelanggaran hukum internasional oleh Israel," ujarnya.

Kemlu kembali menyerukan solusi dua negara. Menurutnya, solusi tersebut menjadi kunci stabilitas keamanan kawasan.

"Penyelesaian masalah Palestina yang adil melalui Two-State Solution akan menjadi kunci terciptanya stabilitas keamanan Kawasan," ucapnya.

(taa/whn)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya