Timur Tengah Membara, Warga Rusia Diminta Tak ke Sana
Warga berjalan melintasi puing gedung di Khan Younis, Jalur Gaza, 8 April 2024. Foto/AP
- Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia sangat menyarankan agar warga negara Rusia menahan diri untuk tidak bepergian ke kawasan Timur Tengah, khususnya Israel, Lebanon, dan wilayah Palestina, kecuali dalam keadaan yang sangat mendesak.
Seruan itu diungkap juru bicara Kemlu Rusia Maria Zakharova kepada Sputnik.
“Situasi tegang di kawasan Timur Tengah masih terus berlanjut. Situasi di zona konflik Palestina-Israel, serta di kawasan Garis Biru antara Lebanon dan Israel masih belum stabil. Kami sangat menyarankan agar warga Rusia menahan diri untuk tidak bepergian ke wilayah tersebut, terutama ke Israel, Lebanon, dan wilayah Palestina, kecuali dalam keadaan yang sangat mendesak,” papar Zakharova.
Dia mengatakan situasi keamanan di Yordania stabil. “Transfer permusuhan dari Jalur Gaza ke wilayah kerajaan tampaknya tidak mungkin terjadi saat ini,” ujar Zakharova.
Pada tanggal 1 April, Israel melancarkan serangan udara terhadap gedung konsuler Kedutaan Besar Iran di Damaskus, meratakan gedung dan menewaskan dua pejabat Garda Revolusi Islam dan lima petugas, serta personel diplomatik serta warga Suriah.
Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei mengatakan Israel “harus dihukum, dan mereka akan dihukum”.
Presiden Iran Ebrahim Raisi juga berjanji rezim kolonial Israel akan membayar "harga yang mahal" atas serangan terhadap Damaskus.
Sumber intelijen Barat menyatakan serangan Iran bisa terjadi dalam 1-2 hari ini.
Lihat Juga: Eric Nam Isi Suara Aang 'The Last Airbender', Fans Ancam Boikot
(sya)
Komentar
Posting Komentar