Warga Yordania Marah usai Pemerintah Cegat Rudal Iran ke Israel
--
Warga Yordania murka setelah pemerintahnya ikut mencegah serangan rudal Iran ke Israel pada Sabtu (13/4) lalu.
Banyak warga menilai pemerintah Yordania lebih memilih untuk mendukung Israel ketimbang warganya atau Gaza, Palestina. Ungkapan marah mereka meluas di media sosial.
Masyarakat Yordania mayoritas menentang agresi Israel di Gaza yang hingga kini telah menewaskan lebih dari 33.000 jiwa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Raja Yordania menembak jatuh rudal Iran ke warganya demi melindungi Israel," kata salah satu netizen di X.
Warga lain, Walid Al Jamaiye, mengatakan Raja Abdullah tak bisa melindungi Tepi Barat.
"Raja Abdullah II melindungi Israel dari drone Iran, semuanya baik-baik saja. Tapi dia tak bisa melindungi Tepi Barat," ujar dia.
Pendiri dan direktur Pusat Studi Ekonomi dan Informatika Phenix, Ahmad Awad, mengatakan muncul kemarahan di kalangan warga atas penggunaan wilayah udara Yordania untuk mencegah rudal Iran.
Namun, Awad mengungkapkan bahwa masyarakat ragu untuk mengkritik tindakan pemerintah di depan umum.
Awad lantas mengkritik sikap pemerintah Yordania dalam menghadapi semua rudal yang melintas di wilayah udara mereka.
"Pertanyaannya adalah, apakah Yordania akan menghadapi pesawat atau rudal militer Israel jika mereka menyerang Iran," ujar Ahmad, dikutip New Arab, Senin (15/4).
Lebih lanjut, dia melontar kritik ke negara Barat yang dianggap bias dan tak adil karena membela Israel.
"Mereka tak memperhatikan kepentingan rakyat di Yordania dan Palestina," imbuh Awad.
Tak lama setelah tindakan Yordania, media Israel menyatakan pemerintahan Benjamin Netanyahu akan memperpanjang perjanjian bantuan air ke negara tersebut untuk satu tahun ke depan.
Kemarahan warga Yordania muncul usai pasukan negara itu mencegah serangan rudal Iran ke Israel. Rudal yang ditembak jatuh menyisakan serpihan yang berserakan di Amman.
Iran menggempur Israel dengan menyasar fasilitas militer mereka. Serangan ini merupakan aksi balasan usai pasukan Zionis menyerang fasilitas diplomatik Iran di Damaskus, Suriah pada awal April lalu.
(isa/dna)
Komentar
Posting Komentar