India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina
NEW DELHI, KOMPAS.com - Biro Investigasi Pusat India (CBI) pada Rabu (8/5/2024) menangkap empat orang yang dituduh menyelundupkan warga negara itu untuk menjadi tentara Rusia di Ukraina.
Dalam perang Rusia-Ukraina yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun, puluhan ribu tentara Rusia tewas dan Moskwa berupaya merekrut lebih banyak personel.
Setidaknya dua tentara India tewas dalam perang itu. Beberapa personel India yang direkrut mengatakan kepada wartawan AFP, mereka ditipu untuk dikirim ke garis depan.
Baca juga: Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina
Dari empat pria yang ditangkap CBI, salah satunya pernah bekerja di Rusia sebagai penerjemah untuk jaringan yang memfasilitasi perekrutan tentara India.
“Investigasi terus dilakukan terhadap tersangka lain yang merupakan bagian dari jaringan internasional penyelundup manusia,” tambahnya, dikutip dari kantor berita AFP.
Penangkapan ini terjadi dua bulan setelah penyidik menggerebek 13 lokasi di India dan menahan beberapa orang untuk diinterogasi.
CBI kemudian menemukan setidaknya 35 kasus pengiriman orang India ke Rusia.
Kementerian Luar Negeri India sebelumnya mengatakan, pihaknya berupaya mengamankan sekitar 20 warga negara India yang dikeluarkan dari militer Rusia.
Baca juga:
- Menlu Ukraina Kunjungi India, Negara Sekutu Rusia
- Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor
- Strategi Penggiling Daging Tewaskan 27.300 Tentara Rusia di Ukraina
Beberapa orang India yang direkrut mengatakan kepada AFP pada Februari, mereka dibujuk bergabung dengan iming-iming gaji tinggi dan paspor Rusia, tetapi kemudian dikirim ke garis depan.
Para tentara tersebut mengaku dijanjikan peran non-tempur, tetapi kenyataannya dilatih menggunakan senapan serbu Kalashnikov dan senjata lainnya lalu dikirim ke Ukraina.
Tahun lalu, pasukan Rusia berhasil menahan serangan balasan Ukraina dan memperoleh kemajuan di garis depan ketika Kyiv kekurangan amunisi dan personel.
Adapun India adalah sekutu lama Rusia dan tidak mengecam invasi ke Ukraina secara eksplisit.
Angka pengangguran di India masih tinggi meskipun pertumbuhan ekonominya pesat dan banyak orang mencari pekerjaan di luar negeri setiap tahun.
Contohnya, ribuan orang India mencari pekerjaan di Israel yang kekurangan tenaga kerja akibat perang di Gaza.
Baca juga: Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Komentar
Posting Komentar