Panas! Jet Tempur China & Helikopter Australia Nyaris Bentrok - CNBC Indonesia Pilihan

 

Panas! Jet Tempur China & Helikopter Australia Nyaris Bentrok

Internasional

Dua jet tempur J-20  tampil di langit pada hari pembukaan Pameran Penerbangan dan Antariksa Internasional China ke-14, atau Airshow China 2022  di Zhuhai di provinsi Guangdong, China selatan, Selasa (8/11/202). China menampilkan generasi jet tempur terbarunya. (Photo by Zhou Guoqiang/VCG via Getty Images)

Foto: Dua jet tempur J-20 tampil di langit pada hari pembukaan Pameran Penerbangan dan Antariksa Internasional China ke-14, atau Airshow China 2022 di Zhuhai di provinsi Guangdong, China selatan, Selasa (8/11/202). China menampilkan generasi jet tempur terbarunya. (Photo by Zhou Guoqiang/VCG via Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan memuncak di antara Australia dan China menyusul tuduhan pesawat tempur Beijing menembakkan suar ke jalur salah satu helikopter angkatan laut Canberra.

Australia mengecam China pada Selasa (7/5/2024) atas perilakunya yang "tidak dapat diterima" di wilayah udara internasional tersebut.

Pejabat pertahanan Australia menjelaskan sebuah jet tempur China "mencegat" helikopter Seahawk saat menerbangkan misi pengawasan sanksi PBB di atas Laut Kuning pada 4 Mei lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jet tersebut meledakkan suar di jalur penerbangan helikopter, tambah para pejabat, dalam sebuah "manuver tidak aman" yang membahayakan pesawat dan awaknya.

"Kami telah memberikan pernyataan yang sangat kuat di setiap tingkatan kepada Tiongkok mengenai insiden ini," kata Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, dilansir AFP.

"Saya tidak dapat menjelaskan motivasi atas apa yang terjadi di sini. Namun saya dapat mengatakan bahwa ini tidak profesional dan tidak dapat diterima."

Helikopter Australia tersebut dikirim dari kapal perusak HMAS Hobart, yang berlayar melintasi wilayah tersebut sebagai bagian dari upaya PBB untuk menargetkan penyelundup Korea Utara.

"Personel Angkatan Pertahanan Australia sedang menjalankan tugas mereka di perairan internasional dan langit internasional," kata Albanese.

"[Mereka] seharusnya tidak mengambil risiko saat melakukan hal itu."

Beijing sejauh ini masih bungkam mengenai insiden di udara tersebut.

Ini adalah insiden terbaru dari serangkaian insiden antara China dan para pesaingnya di wilayah udara dan jalur pelayaran yang makin diperebutkan di Asia.

Sebuah kapal perusak China tahun lalu dituduh membombardir penyelam angkatan laut Australia yang tenggelam dengan gelombang sonar di perairan lepas pantai Jepang, sehingga menyebabkan cedera ringan.

Para penyelam tersebut berlayar dengan kapal fregat angkatan laut Australia - HMAS Toowoomba - yang bertugas mendukung upaya penegakan sanksi di zona ekonomi eksklusif Jepang.

Tindakan Provokatif

Kementerian Luar Negeri China pada saat itu menegaskan bahwa militernya "selalu melakukan operasi profesional sesuai dengan hukum internasional".

Meningkatkan 'taruhannya' kurang dari dua minggu kemudian, angkatan laut Australia mengirimkan kapal perang yang sama melalui perairan sensitif Selat Taiwan.

Beijing menyebut pelayaran itu sebagai tindakan "provokatif" yang dapat "menimbulkan masalah bagi perdamaian dan stabilitas".

Sejatinya China dan Australia telah memperbaiki hubungan perdagangan mereka yang pernah erat setelah bertahun-tahun bertengkar dan saling balas dendam. Albanese melakukan perjalanan terobosan ke Beijing akhir tahun lalu dan memuji kemajuan yang dicapainya sebagai hal yang "sangat positif".

Namun ketegangan masih tetap ada dalam hal keamanan, seiring dengan makin dekatnya hubungan Australia dengan Amerika Serikat (AS) dalam upaya untuk menumpulkan pengaruh China yang makin besar di kawasan Asia-Pasifik.

Pejabat nomor dua China, Perdana Menteri Li Qiang, dijadwalkan mengunjungi Australia untuk pertemuan bilateral pada bulan Juni.


Saksikan video di bawah ini:

Video: Insiden di Laut Kuning, Australia Protes Keras China

Artikel Selanjutnya

RI Kerjasama Nikel dengan Australia, Ini Kata Jokowi


(luc/luc)

Komentar

Baca Juga

Arenanews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsiin

Opsitek