Tingkat Pengangguran di Jepang Tembus 2,6%
-
Pemerintah Jepang melaporkan tingkat pengangguran pada bulan Mei berada pada posisi 2,6%. Di saat bersamaan ketersediaan pekerjaan di negara ini juga mengalami penurunan.
Dikutip dari Reuters, angka pengangguran ini tak mengalami perubahan dibandingkan bulan sebelumnya. Dari data Kementerian Ketenagakerjaan Jepang, rasio pekerjaan terhadap pelamar turun 1,24 pada Mei dibandingkan April yang mencapai 1,26.
Tak cuma itu, Jepang juga diprediksi akan mengalami kenaikan inflasi inti. Hal ini karena naiknya harga bahan bakar, biaya impor akibat melemahnya mata uang yen. Kondisi ini membuat suku bunga diprediksi akan mengalami kenaikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, data terpisah menunjukkan produksi pabrik meningkat secara nasional pada bulan Mei karena produsen mobil pulih dari masalah distribusi. Kondisi ini memberikan harapan kepada para pembuat kebijakan bahwa ekonomi berada di jalur pemulihan moderat.
Para analis menilai, data tersebut dapat membantu Bank of Japan (BOJ) untuk menaikkan suku bunga paling cepat bulan ini, karena tekanan biaya akibat pelemahan yen meningkatkan peluang inflasi tetap jauh di atas target 2% dalam beberapa bulan mendatang.
Indeks harga konsumen inti (CPI) di Tokyo, yang dianggap sebagai indikator utama, naik 2,1% dari tahun sebelumnya, meningkat dari kenaikan 1,9% bulan sebelumnya, dan melampaui perkiraan pasar untuk kenaikan 2,0%.
Kepala Ekonom Asia-Pasifik di Capital Economics Marcel Thieliant mengatakan, lonjakan harga produk industri akan mempengaruhi harga lainnya.
"Data inflasi terbaru konsisten dengan pandangan kami bahwa Bank akan menaikkan suku bunga kebijakannya lebih lanjut pada pertemuan bulan Juli," kata Thieliant.
Sementara itu, data juga menunjukkan output pabrik naik 2,8% pada bulan Mei dari bulan sebelumnya. Angka ini melampaui perkiraan pasar untuk kenaikan 2,0%, sebagian besar disebabkan oleh peningkatan tajam dalam produksi otomotif.
(shc/kil)
Komentar
Posting Komentar